Sukses

PM Swedia: Serangan Truk Adalah Aksi Teror

Tiga orang tewas setelah sebuah truk pengangkut bir menabrak pejalan kaki di lingkungan pusat perbelanjaan kelas atas di Stockholm, Swedia.

Liputan6.com, Stockholm - Setidaknya tiga orang tewas ketika sebuah truk menabrak kerumunan pejalan kaki di sebuah lingkungan pusat perbelanjaan kelas atas di Stockholm, Swedia. Perdana Menteri Stefan Lofven langsung mengumumkan peristiwa ini sebagai serangan teror.

Menurut keterangan polisi, delapan orang terluka. "Swedia telah diserang. Semua dugaan mengarah pada serangan teroris," ujar PM Lofven kepada awak media seperti dilansir USA Today, Sabtu, (8/4/2017).

Polisi merilis foto tersangka mengenakan jaket berpenutup kepala. Pada awalnya tersiar kabar seorang tersangka telah ditahan, tapi belakangan aparat menegaskan mereka belum menangkap satu orang pun.

Insiden ini terjadi tak lama setelah pukul 15.00 waktu setempat, truk pengangkut bir dibajak oleh seorang pria bertopeng. Pelaku mengarahkan truk ke Drottninggatan dengan kecepatan tinggi.

Truk itu lantas menghantam pusat perbelanjaan Ahlens sebelum akhirnya terbakar.

Saksi mata, Jan Granroth, mengatakan kepada Aftonbladet, "Kami berdiri di dalam toko sepatu dan mendengar sesuatu...lalu orang-orang mulai berteriak. Saya melihat keluar dan tampaklah sebuah truk besar."

Seorang saksi mata lainnya, Leander Nordling, menjelaskan, saat kejadian ia tengah berada di sebuah toko parfum. Kemudian, tiba-tiba saja ia mendengar sebuah ledakan keras.

"Itu terdengar seperti sebuah bom dan asap mulai masuk melalui pintu utama," ujar pria berusia 66 tahun tersebut.

Serangan truk ini melumpuhkan aktivitas di ruang-ruang publik di mana kantor pemerintahan ditutup. Begitu juga dengan layanan metro. Sementara itu, orang-orang diminta untuk menjauhi pusat kota.

Insiden ini merupakan serangan paling signifikan yang terjadi di Swedia sejak Desember 2010. Saat itu seorang pria kelahiran Irak Taimour Abdulwahab al-Abdaly, meledakkan dua bom, satu di antaranya ikut membunuhnya.

Produsen bir Spendrups mengatakan, truk mereka telah disandera pada Jumat waktu setempat.

"Selama pengiriman ke sebuah restoran, tepatnya saat pengemudi tengah melakukan aktivitas bongkar muat, seseorang melompat masuk ke kursi sopir dan melarikan truk itu," ujar Direktur Komunikasi Spendrups Marten Lyth.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.