Sukses

3 Kematian Akibat Ular di Indonesia yang Hebohkan Dunia

Berikut ini 3 kematian akibat ular di Indonesia yang menggegerkan dunia, Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber.

Liputan6.com, Jakarta - Kemampuan menelan mangsa yang berukuran lebih besar dari tubuhnya membuat ular begitu ditakuti. Apalagi terkadang reptil yang satu ini kerap menyerang dalam senyap.

Tak hanya binatang yang menjadi sasaran, tapi juga manusia. Oleh sebab itulah, tak sedikit orang yang bergidik melihat kehadiran reptil tersebut.

Serangan ular di Indonesia bahkan kerap menggegerkan dunia. Yang terkini menimpa petani bernama Akbar di Mamuju, Sulawesi Barat.

Berikut ini 3 kematian akibat ular di Indonesia yang menggegerkan dunia, dirangkum dari berbagai sumber pada Kamis (20/3/2017):

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Piton Menelan Petani Bulat-Bulat

Insiden tewasnya seorang petani bernama Akbar di dalam perut ular piton sepanjang 7 meter di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mencuri perhatian dunia.

Ia sempat dikabarkan hilang, namun ditemukan tak bernyawa sehari setelahnya. Penemuan tersebut sontak menggegerkan masyarakat di sana.

Salah seorang warga yang menyaksikan langsung proses pembelahan perut ular tersebut, Satriawan, menjelaskan bahwa Akbar pergi ke kebun kelapa sawit miliknya sejak Minggu, 26 Maret 2017 pukul 09.00 Wita. Namun ia tak kunjung pulang hingga keesokan harinya.

Warga pun akhirnya memutuskan untuk mencari Akbar. Menurut Satriawan, sekitar pukul 22.00 malam warga menemukan ular piton yang terlihat kekenyangan setelah menelan benda besar, sehingga sulit bergerak.

Warga curiga Akbar, yang sejak sehari sebelumnya hilang, ditelan oleh ular piton tersebut. Pasalnya, kelapa sawit yang habis dipetik ditemukan berserakan di sekitar lokasi penemuan ular tersebut.

"Kemungkinan ular tersebut menyerang Akbar dari belakang," lanjutnya singkat.

Tubuh petani lengkap dengan pakaiananya tewas di dalam perut ular piton. (Liputan 6 SCTV)

Akhirnya warga sepakat untuk membelah perut ular tersebut dengan menggunakan peralatan seadanya. Video berdurasi 5 menit 43 detik yang menampilkan detik-detik evakuasi korban langsung viral di media sosial.

Tak hanya di Indonesia, kabar ditemukannya Akbar ternyata juga menjadi sorotan media asing.

BBC mengulas ditemukannya jasad di dalam ular piton itu dengan artikel berjudul "Indonesian man's body found inside python - police". Dalam artikelnya, dilaporkan bahwa piton jarang membunuh dan memakan manusia, meski terdapat beberapa laporan bahwa hewan melata itu memangsa anak-anak.

Media asal Inggris itu juga mengutip penjelasan ahli dari Universitas Brawijaya, Nia Kurniawan, bahwa ular piton dengan ukuran tersebut berburu mangsa besar, seperti babi atau anjing liar.

3 dari 4 halaman

2. Irma Bule Dipatuk Ular Saat Manggung

Pedangdut Irma Bule tewas setelah dipatuk ular ketika manggung. 

Usai kejadian tewasnya Irma Bule, bos orkes dangdut yang memintanya menjadi bintang tamu tak menampakkan diri. Sementara sang pawang ular terakhir muncul saat di rumah sakit. 

Salah satu kerabat keluarga Irma, Ferlando menceritakan bahwa Irma Bule meninggal usai dipatuk ular kobra. Ular tersebut memang bukan binatang yang biasa digunakan dirinya saat manggung.

"Saat pertengahan lagu tanpa sengaja dia nginjek ekor ular kobra yang dibawanya. Seketika itu, ular langsung matok dia," kata Ferlando.

Tapi seperti tak ada kejadian yang serius, Irma tetap melanjutkan penampilannya sampai selesai lagu kedua. Pada malam itu, memang Irma rencananya hanya membawakan dua lagu.

Turun dari panggung, teman dan pawang pemilik ular yang disewa Irma menanyakan keadaannya. Sang pawang juga menawarkan bantuan. Namun menurut Ferlando, karena belum merasakan pusing Irma belum diobati.

Hingga satu jam setelah kejadian dipatok ular, Irma merasakan mual-mual dan tiba-tiba sekarat. Irma langsung dibawa ke rumah sakit sekitar pukul 23.00 WIB. Saat itu acara dangdut masih berlangsung karena biasanya orkes dangdut berakhir pukul 24.00 WIB.

Irma dibawa ke salah satu rumah sakit di Karawang. Dua jam setelah dirawat di rumah sakit, ternyata nyawanya tak tertolong.

Meninggal Dipatuk Ular, Irma Bule Disorot Media Luar Negeri Mirror dan The Australian

Insiden tewasnya penyanyi dangdut Irma Bule karena dipatuk ular kobra saat sedang manggung pada Senin, 4 April 2016 mengundang perhatian dunia. Media asing pun lantas menyoroti kasus tersebut.

Media Australia, SBS.com.au dan News.com.au memberitakan peristiwa nahas tersebut dengan judul "Indon snake dancer dies after fatal bite".

"Seorang penyanyi di Indonesia meninggal setelah ia digigit oleh ular kobra yang sengaja dibawa dalam pertunjukan...," tulis media tersebut yang dikutip Rabu 6 April 2016.

4 dari 4 halaman

3. Satpam Tewas Dililit Ular

Ambar Arianto Mulyo, satpam sebuah hotel mewah di kawasan Sanur, Denpasar, Bali, tewas dengan mengenaskan.

Pria berusia 59 tahun itu meregang nyawa setelah lehernya dililit seekor ular -- ada yang menyebut jenisnya sanca atau piton.

"Mereka berusaha menangkap ular tersebut," kata Kepala Unit Reserse dan Kriminal Polsek Denpasar Selatan, AKP Gusti Ngurah Yudistira di Denpasar, Bali, Jumat 27 Desember 2013.

Cerita bermula saat Arianto bersama empat rekannya melihat ular Sanca sepanjang 4 meter melintas di jalan. Ular itu hendak memasuki kawasan hotel.

Mereka berhasil menangkap ular itu. Namun tak disangka sang ular berontak kemudian melilit leher Arianto. "Korban sempat berusaha melepaskan lilitan ular. Tapi tenaganya kalah besar dengan ular," imbuhnya.

Karena kalah tenaga, Arianto akhirnya tak berdaya dan tewas seketika. Jenazahnya pun dibawa ke RSUP Sanglah, Denpasar.

Ilustrasi ular piton

Nasib nahas satpam ini juga mengundang perhatian media asing. Sejumlah media dari negara lain memberitakannya.

Media Amerika Serikat, CNN, menuliskannya dalam 'Python kills security guard in Bali'. Disebutkan, seorang penjaga keamanan tewas dililit ular besar saat ia mencoba menangkapnya. Piton kini masih berkeliaran.

"Mayat korban sempat dibawa ke rumah sakit. Kini sudah bersama keluarga," kata seorang dokter di Bali saat diwawancara CNN, yang dikutip Liputan6.com pada 28 Desember 2013.

Seorang manajer menyatakan, hotel tempat satpam itu bekerja sedang dalam renovasi dan ditutup sampai tahun 2015.

Sang satpam memang sedang bekerja untuk menjaga keamanan hotel.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.