Sukses

Gempa 6,6 SR Guncang Rusia, Berpotensi Tsunami 1,5 Meter

Gempa di Rusia timur itu juga terdeteksi oleh US Geological Survey, yang awalnya dilaporkan berkekuatan 7 SR.

Liputan6.com, Moskow - Gempa bumi berkekuatan 6,6 skala Richter (SR) mengguncang bagian timur Rusia, di semenanjung Kamchatka, sekitar 80 kilometer sebelah timur laut Ust-Kamchatsk. Demikian disampaikan oleh pusat pemantauan tsunami Sakhalin, yang kemudian mengeluarkan peringatan kemungkinan gelombang tsunami lokal hingga 1,5 meter.

Geophysical Service of the Russian Academy of Sciences Kamchatka mengatakan kepada kantor berita Interfax, bahwa gempa itu terjadi di Laut Bering, di lepas pantai timur Kamchatka pada Rabu sore pukul 16.09 GMT.

"Warga Klyuchi dan Kozyrevsk di pedesaan Ust-Kamatsky dilanda gempa berkekuatan lima skala Richter sekian...," kata wakil dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia itu seperti dikutip dari RT News, Rabu (29/3/2017).

Seperti dilaporkan kantor berita TASS, Pusat Tsunami Sakhalin dilaporkan telah mengeluarkan peringatan bahwa lindu itu kemungkinan dapat memicu gelombang tsunami lokal hingga 1,5 meter. Gelombang tersebut bisa mencapai pulau di Kepulauan North-Kurilsk dalam waktu dua jam.

"Kami menyatakan ancaman tsunami berdasarkan data seismik," kata seorang juru bicara dari Pusat Tsunami Petropavlovsk kepada Sputnik seraya menegaskan bahwa pedesaan Ust-Kamchatsky dan Nikolskoye di wilayah Aleut berada di zona yang terancam terkena dampak langsung.

Namun, juru bicara tersebut menekankan bahwa ahli kelautan belum mengonfirmasi ancaman tsunami tersebut.

Meskipun tidak ada ancaman besar ke garis pantai Sakhalin, para ahli dari pusat tsunami tengah memantau situasi tersebut. Sementara itu, Pacific Tsunami Warning Center telah mengatakan tidak ada ancaman tsunami ke Samoa Amerika akibat gempa tersebut.

Gempa itu juga terdeteksi oleh US Geological Survey (USGS), yang awalnya dilaporkan memiliki kekuatan 7 SR, namun kemudian merevisinya menjadi 6,6. Sejauh ini belum ada laporan mengenai korban jiwa atau kerusakan.

Sebelum terjadi gempa bumi, gunung berapi Kambalny yang berada di sekitarnya juga menyemburkan abu vulkanik beberapa hari lalu -- setelah tak aktif dalam periode 250 tahun.

Daerah sekitar gunung berapi di Kamchatka akhirnya juga bersiaga gunung meletus. Gunung berapi ini masih tetap aktif hingga kini, karena abu vulkaniknya terlontar ke ketinggian lebih dari 7.000 meter di atas permukaan laut.

Sejauh ini Kamchatka Volcanic Eruption Response Team (KVERT) dari Russian Academy of Sciences Institute of Volcanology and Seismology sudah memberitahu pengendali lalu lintas udara atas potensi bahaya gunung berapi terhadap pesawat yang melintas.

Gempa di timur Rusia itu melanda sepanjang Kuril-Kamchatka Arc atau busur Kuril-Kamchatka yang membentang 2.100 km dari Hokkaido, Jepang di Kepulauan Kuril dan pantai Pasifik di Semenanjung Kamchatka. Busur itu terbentang di wilayah di mana subduksi lempeng Pasifik terletak di bawah mircoplate Okhotsk.

Menurut USGS, subduksi itu terkait dengan gunung berapi di sepanjang bentangan busur tersebut. Kuril-Kamchatka Arc adalah salah satu daerah yang paling aktif seismik di dunia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.