Sukses

Video Menegangkan Upaya Penyelamatan Bomber ISIS Berusia 7 Tahun

Dalam klip berdurasi dua menit yang penuh ketegangan itu, tentara Irak terlihat melucuti bahan peledan di tubuh bomber cilik ISIS.

Liputan6.com, Mosul - Kelompok teror ISIS tega menjadikan seorang anak berusia 7 tahun sebagai bomber bunuh diri. Sebelum melakukan aksinya, bocah cilik itu ditangkap pasukan Irak. 

Kemudian, upaya penyelamatkan dilakukan, untuk menyingkirkan bahan peledak yang menempel di tubuh mungil itu. 

Seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis (23/3/2017), sebuah rekaman menunjukkan seorang tentara Irak terlihat mengangkat perlahan kaus biru klub bola Chelsea bertuliskan Eden Hazard.

Setelah pakaian itu dilepas, terlihat jelas semacam sabuk bahan peledak yang diikatkan ke perutnya.

Dalam video berdurasi dua menit yang penuh ketegangan itu, seorang tentara Irak terlihat berjongkok di samping anak itu dan berbicara ke arah kamera. Rekaman itu dibuat pada 18 Maret 2017.

Tentara tersebut kemudian menjelaskan bahwa anak yang berusia sekitar tujuh tahun itu dikirim oleh ISIS.

Sebut saja namanya Uday, bocah itu mengaku dikirim oleh 'Amo' yang berarti paman. Ia diperintahkan untuk meledakkan diri dengan target para 'tentara'.

Tentara Irak itu kemudian meminta Uday untuk mengangkat tangannya. Lalu, ia secara perlahan melepas perangkat peledak yang terdiri dari ponsel dan baterai.

Ketika anak itu tampak terkejut dan panik, sang tentara berkata, "Jangan takut."

Kemudian perlahan-lahan pria itu memotong kawat dan pengikat perangkat peledak itu.

Dalam keterangan rekaman yang dimuat Live Leak, bocah itu disebutkan sebagai bomber termuda yang pernah ada. Namun hal itu belum diverifikasi kebenarannya.

Berikut ini rekaman detik-detik menegangkan upaya penyelamatan bomber ISIS berusia 7 tahun:

Video menegangkan itu muncul ketika pasukan pemerintah Irak berusaha untuk mengevakuasi warga sipil dari area Mosul yang dikuasai ISIS -- wilayah Old City atau Kota Tua -- pada hari Selasa agar area itu bisa dibersihkan.

"Tetapi penembak jitu ISIS menghambat usaha mereka," kata petugas Irak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.