Sukses

Dikira Cari Kerja, Relawan Gereja Kanada Ditolak Masuk AS

Pihak perbatasan mengatakan relawan Kanada ditolak masuk ke AS karena masalah kurangnya dokumen. Padahal sejumlah surat izin telah diberikan

Liputan6.com, Ontario - Kelompok relawan di salah satu gereja di Kanada ditolak masuk Amerika Serikat. Karena mereka dianggap akan mencari kerja di AS. Padahal misi mereka adalah membangun shelter bagi korban bencana di New Jersey.

Rombongan dari Gereja Rehoboth United Reformed yang bermarkas di Hamilton, Ontario, telah menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk perjalanan ke AS pada Maret ini. Rencananya mereka akan membangun shelter dan gereja yang terdampak Badai Sandy di New Jersey.

"Ini perjalanan kategori 'cintailah tetanggamu'," kata Erik Hoeksema, anggota relawan gereja itu.

"Biasanya kami kerap mengirim relawan tiap dua atau tiga tahun untuk proyek serupa," lanjut Hoeksema seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (15/3/2017).

Sekitar 12 relawan telah siap memulai perjalanan mereka pada akhir pekan lalu. Namun, saat di perbatasan, mereka diminta dokumen semacam surat dari gereja di AS terkait kegiatan mereka. Tak hanya itu, mereka diminta daftar lengkap rencana kegiatan selama di Negara Paman Sam.

"Baiklah, mungkin ini salah kami tidak punya dokumen semacam itu. Tapi ternyata kami mengetahui belakangan, alasan kami dilarang masuk bukan karena itu," ucap Hoeksema lagi.

Banyak jemaah gereja Kanada telah melakukan kerja relawan di Kentucky dan Pennsylvania sebelumnya. Warga Kanada tak perlu visa jika mereka ingin melakukan kegiatan relawan di AS, selama bisa memperlihatkan bukti bahwa mereka tak mendapat bayaran.

Terkait insiden itu, Gereja Reformed Church di Highland Park, New Jersey segera mengirim surat ke perbatasan. Mereka menjelaskan bahwa kelompok itu akan bergabung bersama 3.000 relawan lainnya untuk membantu 200 keluarga yang kehilangan rumah akibat badai Sandy.

Namun, bagi petugas perbatasan, surat itu tak cukup. Petugas meminta detail pekerjaan relawan. Lalu surat lain diberikan, namun mereka memutuskan bahwa pekerjaan seperti itu adalah kategori yang menuntut bayaran.

"Mereka menginterpretasikan pekerjaan ini menuntut bayaran, karena kami orang asing, bisa dikategorikan kami mencuri pekerjaan orang Amerika," terang Hoeksema.

Setelah dua jam berargumentasi dan surat menyurat datang dari New Jersey, 12 warga Kanada itu ditolak masuk. Padahal sebelumnya mereka bolak-balik ke AS tanpa masalah.

Pendeta di New Jersey heran karena selama ini pihaknya telah mengundang banyak relawan dari Kanada semenjak Badai Sandy.

Sementara itu, pihak perbatasan mengatakan relawan Kanada ditolak masuk ke AS karena masalah kurangnya dokumen.

"Kami bertanggung jawab untuk melindungi AS termasuk melarang pekerja asing masuk ke AS tanpa dokumentasi jelas," kata pernyataan US Customs and Border Protection.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.