Sukses

Ganja Senilai Rp 15 Miliar Ditemukan di Bunker Nuklir

Pabrik ganja di bunker itu sulit ditembus. Polisi menyergap 3 orang dan menggunakan kunci mereka untuk masuk.

Liputan6.com, Wiltshire - Polisi di Inggris menemukan sebuah ladang dan pabrik ganja besar, setelah menggerebek sebuah bunker nuklir pada Kamis 23 Februari 2017 waktu setempat.

Menurut perkiraan, tanaman cannabis yang ditemukan dalam operasi tersebut bernilai lebih US$ 1,2 juta atau sekitar Rp 15 miliar.

Polisi di daerah Wiltshire, Inggris mengatakan, mereka menangkap enam orang dalam penggerebekan tengah malam di area Regional Government Headquarters (RGHQ) Chilmark, sebuah bunker nuklir bawah tanah yang dibangun pada 1980-an.

Bangunan itu dulunya digunakan untuk melindungi pejabat pemerintah dan petinggi lokal jika terjadi serangan nuklir.

Situs tersebut tidak lagi dimiliki oleh Departemen Pertahanan Inggris. Kendati demikian bunker tersebut masih dalam kondisi utuh dan pintu peredam ledakan nuklir masih berada pada tempatnya.

Setelah menerima informasi intelijen tentang pabrik ganja di bunker yang sulit ditembus, polisi mengatakan mereka menunggu tiga orang yang kala itu ada di dalamnya keluar. 

Setelah dibekuk, polisi akhirnya bisa masuk bunker dengan menggunakan kunci milik para tersangka. 

Di dalam, polisi mengatakan mereka menemukan tiga orang lagi yang diyakini bertugas sebagai tukang kebun di area semacam ladang ganja.

"Ada sekitar 20 kamar di bangunan yang terbagi dua lantai, masing-masing panjangnya 200 kaki dengan lebar 70 kaki," papar Detektif Inspektur Paul Franklin dari Dedicated Crime Team melalui sebuah pernyataan.

"Hampir setiap satu kamar telah dikonversi untuk memproduksi tanaman ganja secara massal, dan ada sejumlah besar bukti tanaman sebelumnya. Ini adalah penangkapan yang besar".

"Pada tahap awal penyelidikan hampir tidak mungkin untuk mengetahui berapa banyak tanaman ganja di dalamnya, kita memperkirakan jumlahnya ribuan bukan ratusan," tambah Franklin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.