Sukses

Ekstradisi Gembong Narkoba Tingkatkan Angka Pembunuhan di Meksiko

Guzman merupakan mantan pemimpin kartel Sinaloa, organisasi perdagangan narkoba terbesar di dunia.

Liputan6.com, Mexico City - Otoritas Meksiko mengatakan angka pembunuhan di bulan Januari 2017 meningkat jika dibandingkan dengan kurun waktu yang sama pada tahun 2016. Pihak berwenang meyakini lonjakan ini terkait dengan ekstradisi gembong narkoba kelas kakap, Joaquin Guzman yang dijuluki "El Chapo" atau "Shorty".

Mantan pemimpin kartel Sinaloa itu dikabarkan telah dikirim ke penjara dengan tingkat keamanan tinggi di Amerika Serikat (AS) pada Januari lalu. Kepergiannya inilah yang disebut telah mendorong terjadinya perebutan kekuasaan di bagian utara Meksiko.

Kartel Sinaloa mengontrol sejumlah rute perdagangan narkoba paling menguntungkan di negara itu. Otoritas Meksiko sendiri telah meramalkan fenomena ini dan berjanji untuk mengerahkan pasukan tambahan.

Sejumlah wilayah yang paling dapat dirasakan dampaknya, di antaranya sejumlah negara-negara bagian di utara seperti, Baja California, Chihuahua, dan Sinaloa, angka pembunuhan meningkat sebesar 50 persen pada Januari 2017.

Jika ditotal, setidaknya sekitar 1.938 orang dibunuh di Meksiko pada Januari lalu atau jumlah ini naik 34 persen dibanding Januari 2016, yakni sekitar 1.442 kasus pembunuhan.

Menteri Pertahanan Meksiko Salvador Cienfuegos mengatakan, kekerasan yang terjadi belum lama ini dipicu oleh perebutan kekuasaan antara faksi-faksi berbeda dalam kartel Sinaloa. Demikian seperti dilansir BBC, Kamis, (23/2/2017).

'Tidak bersalah'

Guzman ditahan di sebuah penjara dengan keamanan maksimum di New York setelah ia diekstradisi bulan lalu. Gembong narkoba paling diburu itu sebelumnya pernah melarikan diri dua kali dari penjara di Meksiko.

Pelarian pertamanya disebut-sebut lewat sebuah keranjang cucian sementara yang kedua melalui sebuah terowongan yang terdapat di selnya. El Chapo muncul di muka pengadilan bulan lalu di mana di hadapan hakim ia mengaku tidak bersalah atas tuduhan menjalankan organisasi perdagangan narkoban terbesar di dunia selama puluhan tahun.

Pria kelahiran tahun 1950 dihantui vonis hukuman penjara seumur hidup di AS jika ia terbukti bersalah.

Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson dan Menteri Keamanan Dalam Negeri AS John Kelly saat ini tengah berada di Meksiko untuk bertemu dengan mitra mereka termasuk salah satunya Menteri Luar Negeri Meksiko Luis Videgaray.

Kunjungan pejabat AS ke Meksiko akan fokus membahas sejumlah isu seperti imigrasi dan pembangunan tembok di sepanjang perbatasan AS-Meksiko. Selain itu, isu keamanan dan cara-cara untuk membatasi pengaruh kartel narkoba Meksiko kabarnya juga akan didiskusikan dalam kesempatan tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini