Sukses

Kisah Uni Soviet Bantu Thailand Basmi Pemberontak Komunis

Uni Soviet menolak mendukung Partai Komunis Thailand yang melakukan pemberontakan pada medio 1960-an.

Liputan6.com, Bangkok - Uni Soviet sempat dikenal sebagai salah satu kekuatan dunia. Siapa sangka negara berhaluan komunis ini punya sejarah menarik dengan Thailand.

Soviet pada medio 1960-an punya peluang untuk menyebarkan paham komunis ke seluruh negara di dunia. Namun, hal tersebut tidak dilakukan.

Bahkan pada 1965, Soviet membantu Thailand menumpas pemberontakan yang dilakukan Partai Komunis (CPT) di Negeri Gajah Putih.

Menurut Peniliti Sejarah Thailand Thunjira Wattaporn kepada Russian Beyond The Headline (RBTH), pada 1965 CPT melancarkan gerilya terhadap pemerintah.

Dalam melancarkan aksinya, CPT mendapat dukungan dari beberapa negara komunis lain. Seperti China dan Kamboja.

Namun, ketika itu, sebagai negara komunis terbesar, Soviet mengambil langkah berlawanan. Negara Tirai Besi enggan mendukung CPT.

"Uni Soviet dapat dengan mudah memanfaatkan situasi itu dengan menyebarkan komunisme sampai Malaysia, tapi mereka justru memutuskan untuk tidak memperkeruh situasi di Thailand," kata Wattaporn seperti dikutip dari RBTH, Minggu (4/2/2017).

"Tentu saja, ada pertimbangan praktis dan faktor konflik Tiongkok-Soviet yang berperan di sini," lanjutnya.

CPT pun, kata Wattaporn, sempat meminta bantuan Soviet. Tetapi, permintaan itu tidak dikabulkan. Penolakan membuat CPT kecewa dan melabeli Soviet revisionis dan imperialis sosial.

Senada dengan Wattaporn, Peneliti Politik Rusia, Geoffrey Jukes, berpendapat ada faktor yang sangat kuat kenapa Soviet tak mau mendukung CPT.

"Kedekatan China (yang berada kurang dari 160 km dari perbatasan Thailand), hubungan kuat China dengan pemimpin-pemimpin CPT, dan ucapan dubes Uni Soviet untuk Singapura di akhir 1970 bahwa ia meragukan apakah para komunis di Asia Tenggara mengikuti ajaran Marxisme, semua itu menunjukkan bahwa Uni Soviet tidak ingin mendukung CPT, dan lebih mementingkan hubungan dengan pemerintah Thailand," jelas Jukes.

Selain itu, dalam bukunya Jukes menuliskan, Soviet yakin bahwa doktrin sosialis tidak akan pernah berkembang di Thailand.

Hal ini disebabkan, Thailand merupakan negara yang sangat stabil. Kondisi tersebut berlangsung karena tak pernah ada penjajahan dan perebutan tanah di Negeri Gajah Putih.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.