Sukses

Maskapai American Airlines Resmi Buka Kantor di Kuba

Pembukaan kantor American Airlines di Kuba ini menindaklanjuti kemajuan yang telah dicapai dalam hubungan kedua negara pada era Obama.

Liputan6.com, Havana - Maskapai American Airlines secara resmi membuka kantornya di Havana, Kuba. Salah seorang pejabat eksekutif perusahaan mengatakan, pihaknya akan terus bergerak maju sesuai rencana di tengah ketidakpastian kebijakan pemerintahan Donald Trump terhadap negara pimpinan Presiden Raul Castro itu.

Inaugurasi Trump sendiri berlangsung dua bulan setelah American Airlines mendaratkan pesawat komersial pertama di Havana menyusul kebekuan hubungan diplomatik negara selama lebih darii 50 tahun. Demikian seperti dilansir Associated Press, Kamis, (2/2/2017).

Beberapa maskapai penerbangan dikabarkan telah membuka rute ke sejumlah kota di Kuba lebih dulu. Sebelum langkah ini diambil, mereka yang ingin bepergian ke wilayah-wilayah tertentu terpaksa menggunakan penerbangan carter yang lebih mahal.

American Airlines mengatakan, penerbangan dan pembukaan kantor mereka di Havana menunjukkan komitmen perusahaan untuk berbisnis di negara itu setelah Presiden Barack Obama menormalisasi hubungan kedua tetangga. Namun Trump mengkritik langkah pendahulunya. Ia sempat mencuit pertimbangannya untuk mengakhiri hubungan AS-Kuba.

"Kita tidak bisa berspekulasi tentang langkah (Trump) berikutnya, namun saya yakinkan Anda bahwa kami akan terus bergerak maju. Anda adalah saksi investasi dan betapa pentingnya Kuba bagi rakyat AS, sebagai entitas untuk berbisnis," terang Manajer American Airlines di Kuba, Galo Beltran.

Dijelaskan lebih lanjut oleh Beltran, saat ini terdapat 13 penerbangan setiap harinya dengan rute Miami dan Charlotte di North Caroline ke sejumlah kota di Kuba seperti Havana, Camaguey, Cienfuegos, Holguin, Santa Clara, dan Varadero.

Sebelumnya, pada "detik-detik" jelang pergantian kepemimpinan di Negeri Paman Sam, Obama menorehkan sejarah dalam hubungan AS-Kuba. 

Ia mengakhiri "wet foot, dry foot policy", yakni kebijakan yang memungkinkan imigran dari Kuba memohon menjadi penduduk tetap selama setahun setibanya dia di Amerika tanpa visa.

"Wet foot-dry foot policy" adalah sebutan yang diberikan menyusul revisi Cuban Adjustment Act 1966 pada tahun 1995.

Pemerintah Kuba memuji kebijakan Obama. Melalui sebuah pernyataan yang dibacakan di televisi negara, pemerintah menyatakan penandatanganan perjanjian merupakan langkah penting dalam memajukan hubungan Amerika dengan Kuba yang bertujuan menjamin migrasi yang normal serta aman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.