Sukses

Militan di Suriah Culik Fotografer Lepas Asal Afrika Selatan

Pemuda 38 tahun itu ditarik keluar dari mobil setelah ditanyai oleh militan terkait identitasnya. Kemudian matanya ditutup...

Liputan6.com, Johanesberg - Seorang fotografer dari Afrika Selatan diculik di utara Suriah ketika tengah bekerja untuk kelompok kemanusiaan Gift of the Givers.

Shiraaz Mohamed dari Johanesberg diambil paksa oleh kelompok militan bersenjata pada Selasa 10 Januari 2017 lalu. Saat itu, ia tengah kembali keluar dari negara itu menuju perbatasan Suriah bersama kelompok amal.

Pendiri Gift of the Givers, Imtiaz Sooliman mengatakan Mohamed dibawa ke sebuah lokasi setelah iring-iring-iringan mereka menjelang perbatasan dihentikan oleh segerombol pria bersenjata.

Dikutip dari Al Jazeera, Senin (16/1/2017), pemuda 38 tahun itu ditarik keluar dari mobil setelah ditanyai oleh pria terkait identitasnya.

Mereka kemudian menutup matanya dan mendorongnya ke lokasi yang berbeda sebelum diberitahu bahwa Mohamed akan dipertanyakan karena adanya "kesalahpahaman" dan akan kembali dalam waktu dua hari.

Keberadaannya kini tidak diketahui.

Sooliman mengatakan Departemen Hubungan Internasional Afrika Selatan telah diberitahu tentang penculikan, menambahkan bahwa Gift of the Givers tahu siapa pelakunya tetapi informasi tersebut tidak dapat diungkapkan.

Gift of the Givers adalah organisasi bantuan bencana terutama aktif di benua Afrika, tetapi juga hadir di Suriah utara di mana ia memberikan pelayanan medis dan bantuan lainnya.

Anggota kelompok itu bekerja sama di lapangan untuk mendapatkan informasi tentang lokasi dan kondisi Mohamed.

Mohamed tiba di Suriah pada tanggal 4 Januari setelah merencanakan perjalanan selama berbulan-bulan. Ia bertugas untuk memotret rumah-rumah sakit pemberian organisasi itu.

Ia berencana untuk meninggalkan negara pada Selasa, dibantu oleh anggota badan amal tersebut.

Pada tanggal 9 Januari Mohamed mengirim sms keluarganya untuk mengatakan bahwa ada kemungkinan ia akan ditahan sebelum meninggalkan negara itu.

Dalam sebuah pernyataan kepada Jacaranda FM, sebuah stasiun radio Afrika Selatan, keluarganya mengatakan mereka "hancur atas kehilangannya."

"Gairah Shiraaz untuk foto dan ia bermimpi untuk jadi fotografer internasional. Tahun lalu, ia melakukan perjalanan ke 12 negara. Dia terbang ke Nepal untuk meliput gempa bumi," kata pernyataan itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini