Sukses

Penjelasan Ilmiah 3 Penampakan 'UFO' oleh Eks Pegawai NASA

Mantan pegawai NASA mengungkapkan penjelasan ilmiah di balik penampakan 3 'UFO' yang pernah diabadikan.

Liputan6.com, Houston - Sejumlah kabar yang mengatakan adanya penampakan UFO telah beredar di internet selama bertahun-tahun. Namun, seorang mantan pegawai NASA membantah adanya hal tersebut dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

Sebuah artikel yang di-posting di Atlas Obscura mengungkapkan penjelasan rasional mantan pegawai NASA, James Oberg, setelah ia menghabiskan beberapa dekade mengamati kabar penampakan benda yang diduga UFO.

Oberg bekerja di NASA pada akhir 1990-an sebelum akhirnya memilih menjadi jurnalis yang menulis hal terkait angkasa luar dan sejarawan.

Tak seperti pembantah UFO lain, ia lebih memilih untuk mencari tahu mengapa kebanyakan orang memberikan reaksi bergitu kuat ketika melihat hal aneh dalam sebuah gambar maupun rekaman dari angkasa luar.

Dikutip dari Daily Mail, Rabu (8/6/2016), dalam melakukan hal tersebut ia menghabiskan waktunya dengan mengamati temuan 'UFO', membaca komentar saksi mata, dan mencocokkannya dengan laporan misi.

"Sistem sensori kita bekerja dengan baik pada kondisi Bumi. Namun jika kita pergi ke angkasa luar akan terjadi kebingungan secara visual," ujar Oberg kepada Atlas Obscura.

Ia berkata bahwa indra manusia didesain untuk memahami obyek yang bergerak perlahan, serta dalam kondisi cahaya dan atmosfer tertentu. Ketika hal tersebut berubah, maka tubuh akan bereaksi keras.

Berikut adalah beberapa penampakan 'UFO' yang disanggah oleh Oberg

1. 'UFO' di Sekitar Pesawat Ulang Alik

Pada 1996, pesawat NASA STS-75 meluncur ke angkasa luar untuk menjalankan misi selama 15 hari yang membawa tether --kabel-- dengan satelit. Malangnya, tether tersebut rusak dan menyebabkan satelit tersebut hilang dan terlepas.

Namun awan kristal aneh mengambang di sekitar theter dan tampak seperti ketombe. Peristiwa itu menimbulkan spekulasi bahwa benda tersebut merupakan UFO.

Menanggapi hal tersebut Oberg menjelaskan bahwa prinsip utama perjalanan angkasa luar adalah, benda-benda yang datang dengan kendaraan itu akan ikut terbang bersamanya.

Kristal es yang disangka 'UFO' (NASA)

"Mereka akan bergerak dalam garis lurus jika tidak terganggu oleh beberapa kekuatan, seperti atmosfer atau residu dari pendorong roket," ujar Oberg.

"Beberapa pesawat mengeluarkan panas dengan menguapkan air terhadap panel pendingin, sehingga menghasilkan badai salju yang menghasilkan kristal es," jelasnya.

Walaupun titik tersebut tak dapat dengan tepat diidentifikasi dengan tepat, namun hampir dipastikan benda itu adalah kristal es atau potongan lain yang telah terkelupas dari pesawat ulang-alik dan kemudian mengambang di sampingnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pancaran Sinar Berwarna Biru

2. Pancaran Sinar Berwarna Biru, UFO?

Pada November 2015, penduduk California dihebohkan oleh sebuah benda yang meluncur di langit. Ketika meletus, objek tersebut tampak mengeluarkan 'ekor' cahaya berwarna biru.

Hal tersebut pun menghebohkan warga dan tak sedikit dari mereka yang menyangka benda tersebut merupakan UFO.

Namun, Oberg menjelaskan bahwa ekor biru besar tersebut hanya sebuah plume -- segerombolan partikel yang dipancarkan oleh pendorong roket ketika melintasi angkasa luar.

Hal tersebut berbeda dengan garis putih di langit yang biasanya ditinggalkan oleh pesawat.

Jika roket cukup tinggi berada di atas kita, maka akan tampak seperti cahaya matahari walaupun kita sedang berada di tempat gelap.

Pada November 2015, penduduk California dihebohkan oleh sebuah benda yang mengeluarkan sinar berwarna biru (Twitter/@CorrosiveAsper)

Efek tersebut paling menonjol pada senja hari. Dari Bumi obyek tersebut memang tampak seperti mengeluarkan api, namun hal tersebut hanyalah plume yang didukung oleh Matahari.

Plume tersebut biasanya berasal dari uji coba rudal angkatan laut. Penampakan lain juga terlihat di Rusia, Australia, dan Canary Island.

"Ribuan orang benar-benar memproses rangsangan visual mereka dengan benar jika plume tersebut terletak 1 mil atau 10 mil di atasnya," jelas Oberg.

"Tapi sebenarnya rudal tersebut terletak 300 mil atau 483 kilometer di angkasa luar dan diterangi Matahari. Hal tersebut tak pernah terpikir oleh mereka karena ini bukan sesuatu dalam kisaran normal manusia," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Lingkaran UFO?

3. Lingkaran UFO?

Pada 1996, Pesawat Ulang Alik Columbia dikirim dalam sebuah misi membawa dua buah orbit. Rekaman misi tersebut menunjukkan barisan aneh lampu yang berkedip muncul dalam formasi lingkaran.

Oberg menjelaskan bahwa benda-benda tak melalui lubang cacing. Faktanya mereka bergerak keluar masuk dari bayangan pesawat tersebut.

"Hal tersebut cenderung terjadi pada waktu khusus setiap orbit, yakni ketika pesawat baru saja terlepas dari bayangan Bumi dan bermandikan cahaya Matahari," jelas Oberg.

"Kamera tersebut mengarah ke cakrawala dan hal itu tiba-tiba muncul dan tampak tepat di belakang cakrawala atau belakang awan," tambahnya.

Di Bumi ketika suatu benda memblokir sinar Matahari maka bayangan akan muncul di permukaan.

Namun karena angkasa luar kekurangan permukaan seperti itu, maka bayangan pesawat tak tampak hingga ia memantulkannya pada es atau puing. Oberg menyebut hal itu sebagai 'Twilight Shadowing'.

"Anda dapat melihat benda mengambang di sinar Matahari. Mereka terlihat seperti benda yang datang dari bawah awan atau luar Bumi," tambahnya.

Fenomena penampakan 'UFO' dan bagaimana orang-orang beraksi terhadap hal tersebut tak henti-hentinya memukau Oberg.

"Semua orang di situs berbagi video saling mengolok-olok satu sama lain. Namun asumsi visual Anda tak lagi berlaku," tambahnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.