Sukses

Usai Santap Katak Rebus, Kakek di Tiongkok Kritis

Setelah menyantap katak rebus buatannya, kakek Gao merasa pusing, mual, dan akhirnya muntah-muntah

Liputan6.com, China Sudah tidak mengejutkan lagi jika melihat warga Tiongkok mengonsumsi hewan atau serangga yang pada umumnya tidak dijadikan makanan. Tapi apa yang terjadi jika proses masak tidak dilakukan dengan baik dan benar? Hal ini dapat berakibat fatal bagi konsumen, seperti berita seorang kakek berusia 70 tahun di Shanghai, Tiongkok, yang menderita sakit parah usai menyantap kodok rebus.

Dilansir dari Shanghai Daily, kakek bernama Gao menderita penyakit kulit selama beberapa tahun terakhir. Suatu hari, seorang temannya menyarankan untuk mengonsumsi katak rebus untuk penyakitnya. Tanpa pikir panjang, kakek Gao pun mencari katak di sekitar rumahnya, ia bersihkan, rebus lalu memakannya.

Setelah menyantap katak rebus buatannya, kakek Gao merasa pusing, mual, dan akhirnya muntah-muntah. Melihat kondisi Gao, pihak keluarga langsung membawanya ke rumah sakit di wilayah Songjiang, Tiongkok.

Setelah tim medis memeriksa kondisinya, detak jantungnya menurun drastis hingga 30 kali per menit. Agar kondisi kakek Gao pulih, tim medis memberikan pertolongan darurat dan membersihkan isi perutnya.

Seorang dokter mengatakan, "Masyarakat masih percaya bahwa katak dapat menyembuhkan sakit kulit ataupun kanker. Tapi hal ini belum terbukti. Beberapa katak bisa saja berbahaya bagi tubuh karena memiliki racun di dalam tubuhnya."

Dokter menambahkan jika katak bisa saja dengan mudah membunuh manusia yang mengonsumsinya. Ada beberapa bagian pada tubuh katak yang dapat menyebabkan sirkulasi darah dan sistem pencernaan bermasalah, hal ini disebabkan karena beberapa bagian tubuh katak yang mengandung racun.

Meski dilaporkan ada beberapa bagian tubuh katak yang bisa dijadikan obat, namun pengobatan menggunakan hewan amfibi ini harus diproses dengan pengawasan yang ketat dan tidak sembarangan. (Dsu/Rcy)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini