Sukses

Polisi Penembak Warga 'Dibebaskan', Kota Ferguson Rusuh Lagi

Juri di Ferguson, Missouri, Amerika Serikat memutuskan polisi yang menembak remaja kulit hitam Michael Brown bebas dari dakwaan.

Liputan6.com, Ferguson - Ratusan demonstran membakar mobil polisi dan melakukan penjarahan setelah juri di Ferguson, Missouri, Amerika Serikat memutuskan polisi yang menembak remaja kulit hitam Michael Brown bebas dari dakwaan.

Seperti dikutip dari BBC, Selasa (25/11/2014), keluarga Michael Brown mengatakan mereka sangat kecewa dengan keputusan atas polisi bernama Darren Wilson itu tetapi meminta masyarakat untuk tenang.

Wartawan BBC Lynsea Garrison di lokasi melaporkan demonstran melempari mobil polisi dengan batu, polisi pun membalas dengan gas air mata, semprotan merica dan mengancam akan menangkap demonstran yang melakukan vandalisme.

Anggota DPRD St Louis, Missouri, Antonio French di Twitter menulis bahwa "banyak toko dan sebuah bank di jarah demonstran. Tidak ada polisi di lokasi."

Jaksa Robert McCulloch menjelaskan, sebelum menyatakan Brown bebas dari dakwaan, pihaknya telah memeriksa bukti-bukti secara mendalam.

Juri yang membebaskan polisi Darren Wilson beranggotakan 12 orang warga AS yang dipilih secara acak. Sembilan adalah keturunan kulit putih dan enam orang kulit hitam. Sedikitnya butuh sembilan suara sebelum dakwaan bisa dikenakan.

Dalam konferensi pers di Gedung Putih pasca keputusan, Presiden AS Barack Obama mengatakan dirinya memahami bahwa sebagian rakyat Amerika kecewa dan marah, tapi ia meminta demonstrasi untuk melancarkan aksi protes secara damai.

Michael Brown, 18, ditembak mati oleh Darren Wilson pada 9 Agustus di daerah pinggiran St Louis. Kematiannya menimbulkan protes yang berujung aksi kekerasan. Polisi pun dikritik karena menggunakan peralatan anti huru-hara militer.

Kasus ini telah memicu ketegangan rasial di Amerika Serikat. Komunitas Afrika-Amerika meminta Wilson didakwa melakukan pembunuhan.

Gubernur Missouri Jay Nixon saat itu mengumumkan keadaan darurat di daerah itu, dan memanggil 400 tentara Garda Nasional untuk mengantisipasi protes. Dia juga menyerukan untuk menahan diri menjelang pengumuman. (Riz/Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini