Sukses

Spanyol Belum Rela Catalonia Merdeka

Mahkamah konstitusi Spanyol itu akan menganalisa rencana referendum tersebut. Apakah melanggar konstitusi.

Liputan6.com, Jakarta Setelah Skotlandia yang ingin merdeka dari Inggris, kini giliran Catalonia yang menuntut digelarnya referendum pemisahan dengan Spanyol. Namun asa kemerdekaan mereka tertunda, sebab mahkamah konstitusi Negeri Matador itu akan menganalisa rencana referendum tersebut.

Dilansir dari VOA News, Selasa (30/9/2014), mahkamah itu mengatakan harus mempertimbangkan dulu apakah pemungutan suara yang sedianya digelar tanggal 9 November, melanggar konstitusi atau tidak.

Tindakan mahkamah itu, merupakan permintaan pemerintah pusat Spanyol di Madrid. Yang bertindak beberapa jam setelah Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy mengatakan, dekrit referendum itu merupakan serangan serius terhadap hak-hak semua orang Spanyol.

"Semua orang Spanyol harus menentukan pilihan terhadap isu-isu kedaulatan -- bukan hanya ke lima juta warga Catalonia," ujar Rajoy, mendasari pernyataannya pada Konstitusi Negeri Matador tahun 1979.

Catalonia adalah sebuah wilayah otonomi Spanyol yang memiliki luas wilayah 32.114 km persegi. Terdiri dari empat provinsi: Barcelona, Girona, Lleida, dan Tarragona. Ibukota dan kota terbesarnya adalah Barcelona -- kota terbesar kedua di Spanyol -- dan pusat salah satu daerah metropolitan terbesar di Eropa. Sebagian besar terdiri dari wilayah bekas Kerajaan Catalonia, dengan sisa sekarang bagian dari Prancis.

Wilayah tersebut berbatasan dengan Perancis dan Andorra di utara, Laut Mediterania di sebelah timur, dan daerah Spanyol dari Aragon dan Komunitas Valencia ke barat dan selatan. Bahasa resmi warga di sana adalah Catalan, Spanyol, dan Aranese.

Catalonia disebut-sebut menyumbang sekitar seperlima ekonomi Spanyol, selain memiliki budaya dan bahasa yang berbeda dan telah lama memperjuangkan otonomi yang lebih besar. Atas dasar itulah Pemerintah Catalonia mengumumkan niatnya untuk mengadakan referendum kemerdekaan dari Spanyol tahun ini. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini