Sukses

NATO: Rusia Belum Tarik Diri dari Ukraina

Hal senada juga disampaikan juru bicara Pentagon John Kirby.

Liputan6.com, Brussel NATO dan Amerika Serikat tidak melihat terdapat tanda-tanda pasukan Rusia ditarik dari wilayah yang berbatasan dengan Ukraina.

"Sayangnya, kami tidak melihat sedikitpun bukti Rusia mulai menarik diri," ujar Sekjen Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Anders Fogh Rasmussen seperti dikutip dari BBC, Selasa (20/5/2014).

Hal senada juga disampaikan juru bicara Pentagon John Kirby kepada kantor berita Reuters, pihaknya tidak melihat indikasi pergerakan.

Kantor Pemerintahan Rusia, Kremlin menyatakan unit di daerah Rostov, Belgorod dan Bryanskakan kembali ke markas tetap mereka.

"Dalam kaitannya dengan menyelesaikan tahapan pelatihan militer, di daerah Rostov, Belgorod dan Bryansk (Presiden) Putin memerintahkan menteri pertahanan untuk menarik pasukan yang terlibat dalam latihan."

Namun tidak terdapat informasi tentang jumlah pasukan dan jadwal penarikan itu. Rusia sebelumnya juga sudah dua kali menyampaikan pesan penarikan pasukan. Para wartawan melaporkan memindahkan sekitar 40.000 pasukan Rusia akan membantu mengurangi ketegangan krisis Ukraina.

Sementara itu konflik pasukan pemerintah Ukraina dengan kelompok separatis pendukung Rusia terus berlanjut. Pendukung Kremlin mengambil alih sejumlah gedung pemerintah di Ukraina selatan dan tenggara.

Senin 19 Mei lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan ribuan pasukannya untuk kembali ke Kremlin. Hal itu diumumkan Kantor Pemerintahan Rusia, Kremlin.

"Pasukan yang berlatih 'perang' di kawasan Rostov, Belgorod, dan Bryansk diperintahkan Presiden Putin untuk kembali," demikian pernyataan Kremlin.

Pada awal Maret 2014, Rusia mengirim sekitar 40 ribu tentara ke perbatasan negaranya dengan Ukraina untuk menjaga warga Rusia yang berada di sekitar wilayah tersebut sejak konflik di Ukraina memanas.

Perintah penarikan pasukan ini merupakan yang kali kedua. Pada 7 Mei, Putin telah memerintahkan hal serupa. Namun pihak Barat melaporkan tak pengurangan jumlah pasukan di perbatasan Ukraina.

Karena itu, Moskow mengeluarkan pernyataannya saat ini, bahwa Putin kembali memerintahkan penarikan pasukan ke barak.

Sejak Presiden Ukraina Viktor Yanukovych pada Februari 2014, terjadi ketegangan antara pihak Barat dan Rusia. Barat dan oposisi Ukraina menuding Rusia campur tangan atas krisis yang terjadi di Ukraina. Sementara Rusia menilai langkahnya justru demi membantu Ukraina untuk membentuk pemerintahan yang berdaulat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.