Sukses

Blokade Pelabuhan Ukraina, Rusia 'Parkir' Kapal Tua di Pintu Masuk

Situasi di Crimea, Ukraina, masih memanas usai diturunkannya ribuan tentara dari Rusia.

Liputan6.com, Moskow- Situasi di Crimea, Ukraina masih memanas usai pengerahan ribuan tentara dari Rusia. Pihak Moskow tidak hanya menempatkan pasukan di kawasan kota di Crimea, tapi juga menghadang kedatangan militer Ukraina lewat perairan.

Armada Laut Hitam Rusia dilaporkan menaruh kapal tua di pintu masuk pelabuhan Teluk Crimea yang biasa dilintasi Angkatan Laut Ukraina. Hal itu dilakukan untuk memblokade kapal militer Ukraina agar tidak bisa masuk ke pelabuhan.

Kapal tua bernama Ochakov itu dibawa dari tempat rongsokan di Rusia ketika parlemen Crimea usai memutuskan untuk menggelar referendum demi menentukan nasib ke depan, apakah tetap menjadi bagian Ukraina atau bergabung ke Rusia.

Selain memblokade akses, kapal militer Rusia juga disebut-sebut telah melakukan aksi propaganda di wilayah Ukraina. Hal itu mendapat kecaman dari Juru Bicara Kementerian Pertahanan Ukraina Letnan Kolonel Alexei Mazepa.

Mazepa menegaskan, Rusia tidak punya hak untuk melakukan pemblokiran. Sebab itu bukan wilayah Rusia, melainkan Ukraina.

"Armada Laut Hitam boleh saja berlayar di Laut Hitam, tapi tak punya hak untuk memblokir pelabuhan angkatan laut kami seperti ini," ujar Alexei Mazepa, seperti dimuat The Moscow Times, Jumat (7/3/2014).

Referendum 16 Maret

Parlemen Crimea pada Kamis 6 Maret memutuskan untuk bergabung ke Rusia. Kemudian Crimea akan menggelar referendum pada 16 Maret yang memberikan kesempatan kepada rakyat untuk menentukan pilihan, tetap menjadi bagian Ukraina atau bergabung ke Rusia.

Dalam pernyataan resmi di situs, parlemen meminta pada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk "memulai prosedur" yang secara formal memungkinkan Crimea untuk bergabung dengan Federasi Rusia.

Crimea adalah wilayah yang mayoritas penduduknya adalah etnis Rusia -- yang menjadi pusat ketegangan, menyusul terjungkalnya presiden Ukraina pro-Moskow, Viktor Yanukovich.

Pasukan Rusia dan para pendukungnya selama beberapa hari secara de facto telah menguasai kawasan semenanjung -- yang selama ini menikmati otonomi khusus dari Kiev. (Yus Ariyanto)

Baca juga:

Analis AS: Perang Saudara Suriah Masih Berlangsung 10 Tahun Lagi

Rusia Pemasok Mobil Tempur Terbesar ke RI

Mau Pisah dari Ukraina dan Gabung ke Rusia, Crimea Dikecam AS

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini