Sukses

16 Maret Crimea Gelar Referendum: Pilih Rusia atau Ukraina

Parlemen Crimea meminta Moskow untuk mengizinkan wilayah bagian selatan Ukraina itu menjadi bagian dari Federasi Rusia. Bikin makin panas.

Liputan6.com, Crimea - Di tengah ketegangan antara Rusia dan Ukraina di Wilayah perbatasan, para anggota parlemen Crimea meminta Moskow mengizinkan wilayah bagian selatan Ukraina itu menjadi bagian dari Federasi Rusia.

Parlemen mengatakan, jika keputusan itu dikabulkan, warga Crimea akan memberikan suaranya dalam referendum yang rencananya digelar 16 Maret 2014 mendatang.

Sementara, pemerintahan di ibukota Ukraina, Kiev menegaskan, niat Crimea bergabung dengan Rusia adalah inkonstitusional. Melanggar undang-undang.

Crimea adalah wilayah yang mayoritas penduduknya adalah etnis Rusia -- yang menjadi pusat ketegangan, menyusul terjungkalnya presiden Ukraina pro-Moskow, Viktor Yanukovich.

Pasukan Rusia dan para pendukungnya selama beberapa hari secara de facto telah menguasai kawasan semenanjung -- yang selama ini menikmati otonomi khusus dari Kiev.

Pengumuman rencana referendum dari parlemen Crimea disampaikan saat para pemimpin Uni Eropa melakukan pertemuan di Brussels, Belgia, untuk mendiskusikan bagaimana respons yang akan diambil atas Rusia yang mengirimkan pasukan dan menduduki tanah Ukraina.

Para anggota parlemen Crime memutuskan, "Untuk bergabung ke Federasi Rusia dengan hak-hak subjektif Federasi Rusia."

Dalam pernyataannya di situs, parlemen meminta pada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk "memulai prosedur" yang secara formal memungkinkan Crimea untuk bergabung dengan Federasi Rusia.

Sementara, pihak Kremlin mengatakan, Putin mengetahui perkembangan yang terjadi di parlemen Rusia, namun belum ada respons jelas yang disampaikan ke publik.

Sembari menunggu sikap Moskow, parlemen Crimea mengatakan, jika niat mereka dipenuhi, akan ada 2 pertanyaan yang akan diajukan pada rakyat di sana dalam referendum.

Pertama, "Apakah Anda mendukung bersatunya kembali Crimea dengan Rusia sebagai subjek Federasi Rusia?"

Sementara, pertanyaan kedua, "Apakah Anda mendukung mempertahankan status Crimea sebagai bagian dari Ukraina?

Menanggapi situasi terakhir di Crimea, Pejabat Menteri Ekonomi Ukraina, Pavlo Sheremeta mengatakan, "Kami yakin itu adalah hal yang inkonstitusional," kata dia seperti dimuat BBC, Kamis (6/3/2014).

Langkah parlemen Crimea secara signifikan akan meningkatkan ketegangan ketika para diplomat Barat mencoba untuk mempertemukan pemimpin politik Ukraina dan Rusia ke dalam negosiasi untuk mencegah perang. (Shinta Sinaga)

Baca juga:

Ukraina Memanas, 11 WNI Direlokasi dari Kiev

Kirim Tentara ke Ukraina, Putin Niat Bentuk `Reinkarnasi` Uni Soviet?

Di Atas Kertas, Milter Rusia Lebih Unggul dari Ukraina

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini