Sukses

Berkedok Bantu PAUD, Nama Kadis Pendidikan Banten Dicatut

Hati-hati pada modus kriminal yang dilakukan oknum tertentu. Di Tangerang, Banten, oknum tersebut menjual nama Kadis Pendidikan setempat.

Citizen6, Tangerang: Hati-hati pada modus kriminal yang dilakukan oknum tertentu dengan sasaran lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Di Tangerang Banten, dengan menjual nama Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten, Hudaya, ada yang diduga ingin menipu dengan menjanjikan lembaga PAUD segera mendapat bantuan pemerintah untuk tempat bermain dan belajar anak tersebut.

Seperti yang dialami PAUD RM yang berdomisili di Kecamatan Curug. Jumat 21 Juni 2013 siang, pengelola yayasan itu nyaris tertipu! Penelepon "gelap" menyampaikan akan mentransferr dana bantuan sarana dan prasarana belajar. Oknum yang tak jelas identitasnya itu menyuruh lembaga PAUD-nya menyetor uang "pajak" sekitar Rp 5,5 juta atau sekitar 5% dari bantuan melalui bank tertentu. Selanjutnya uang bantuan bisa dicairkan!

"Seorang bernama Budi mengaku asisten Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Banten pak Hudaya menelpon saya. Kemudian dengan nomor yang diberikannya saya disuruh menghubungi Pak Kadis. Orang yang mengaku Hudaya pun menginformasikan, saya dikabarkan akan mendapatkan uang bantuan untuk sarana dan prasarana sebesar Rp 115 Juta," tutur Edy pengelola PAUD RM.

Ditambahkannya, dia disuruh  secepatnya menghubung pejabat Bank tertentu bernama Hajjah Siti Karmila agar bantuan dapat dicairkan. Awalnya Edy percaya dengan info yang didapatkannya, apalagi karena Siti Karmila mengetahui profil yayasan PAUD yang dikelolanya. Edy pun meminta kepala sekolahnya, Titing, untuk bersama menyetorkan uang yang diminta ke Bank BRI Curugkulon terdekat.

Tanpa pikir panjang, uang sekolah untuk biaya rekreasi dan perpisahan murid di wahana hiburan dan bermain di World of Wonders Kawasan Citra Raya Sabtu 22 Juni, akan dialihkan untuk membayar "pajak" tersebut. Pengelola PAUD itu percaya, akan mendapatkan penggantinya dari dana bantuan yang akan dicairkan.

Tapi, Edy yang juga ketua salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) itu mengecek kebenaran info itu dengan menghubungi Sekretaris Dinas (Sekdis) Pendidikan Kabupaten Tangerang, Komaruddin. Tak disangkanya, keterangan Sekdis Pendidikan setempat malah menyebutkan agar tidak meladeni pihak yang tidak jelas.

Untuk mendapatkan dana bantuan, katanya tidak ada aturan yang mengharuskan mentransper pajak ke nomor rekening tertentu.  Mendengar penjelasan Sekdis barulah pengelola PAUD RM sadar hampir tertipu! Untunglah ia  tidak jadi menyetorkan uang  biaya rekreasi untuk membayar "pajak" yang diminta penelpon gelap.

"Nggak benar itu, tak ada aturan penyetoran pajak kayak gitu. Kalau mau beri bantuan caranya bukan begitu. Hati-hati dan jangan layani kalau ada penelpon seperti itu. Jebak saja pelakunya," ujar Komaruddin geram. Saat dikonfirmasi lewat selularnya, ia mengajari siasat menangkal aksi penipuan terhadap kalangan pendidikan itu.

Diakuinya, menjamurnya PAUD yang membutuhkan bantuan pemerintah membuka peluang pelaku kejahatan untuk melakukan penipuan. Motifnya akan memberikan dana bantuan sebagai menunjang kegiatan lembaga tersebut dengan lebih dulu meminta kiriman sejumlah uang. Anehnya, kejadian seperti ini pernah terjadi di PAUD lainnya, namun belum terdengar ada korbannya. Bagi pelaku kriminal, data Lembaga PAUD sendiri, katanya, mudah didapat dari berbagai informasi publik.

Untuk menjadi perhatian pengelola PAUD, sebaiknya jangan mudah terpancing indikasi penipuan semacam ini. Untuk kehati-hatian perlu mencatat nomor handphone yang digunakan pengaku asisten Kadisdik Banten bernama Budi, 082349300650, nomor yang mengaku Kadis Pendidikan Banten, Hudaya, 08122227417, dan nomor pengaku bernama Hajjah Siti Karmila, pihak bank yang menyalurkan bantuan 081224821670. Sedangkan untuk transfer "Pajak" atas nama Desi Rahmawati, Bank Rakyat Indonesia dengan nomor rekening 0676-01-002233-53-5. (Edy Syahputra Tanjung/Mar)

Edy Syahputra Tanjung adalah pewarta warga.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke citizen6@liputan6.com.




* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini