Sukses

Disaster Game Box, Media Inovatif Edukasi Bencana

Berawal dari keprihatinan terhadap banyaknya jumlah korban bencana alam dari golongan anak-anak, lima orang Mahasiswa asal Jurusan Teknik Elektro ITS melakukan sebuah Inovasi baru yaitu Disaster Game Box (Digo)

Citizen6, Surabaya: Berawal dari munculnya keprihatinan mereka terhadap banyaknya jumlah korban bencana alam dari golongan anak-anak, lima orang Mahasiswa asal Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) melakukan sebuah Inovasi baru dalam mengemas dan menyuguhkan suatu metode mitigasi bencana untuk anak-anak. Mereka Adalah Bayu Anugrah Janardana (19), M. Januar Fathoni (19), Fasih Mubarok (20), Devin Permadi (20), Mochamad Wahyudi (19) . Kelima mahasiswa tersebut  membuat game yang berjudul Disaster Game Box (Digo) dalam Program Kreatifitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Masarakat (PKMM) yang diadakan oleh DIKTI.

Saat mengetahui proposal yang diajukannya disetujui oleh DIKTI, kelima mahasiswa tersebut semakin bersemangat untuk merealisasikan game Disaster Game Box. Sasaran sosialisasi karya mereka kali ini adalah siswa-siswi kelas 3 & 4 sebuah Sekolah Dasar gratis binaan Rumah Zakat Indonesia, yakni Sekolah Dasar Juara Surabaya. Dalam karya ini, mereka berusaha menyajikan sebuah metode pembelajaran dan pengenalan mengenai perbencanaan kepada anak usia dini melalui metode yang disukai anak-anak. Metode ini lebih komunikatif dan lebih interaktif digunakan kepada anak-anak.

Sehingga anak-anak akan tidak mudah bosan dengan kegiatan tersebut. Selain itu, yang membedakan antara metode ini dengan yang lain yaitu metode ini anak tidak hanya paham akan mitigasi bencana, tetapi bisa melakukan apa yang harus dilakukan ketika bencana terjadi .Dalam sosialisasi kali ini, mereka menggolongkan secara spesifik hanya bencana yang terjadi di Surabaya saja. Bencana-bencana tersebuat antara lain badai, kebakaran, banjir, dan gempa bumi.

Dalam sosialisasi kali ini, mereka mendapatkan respon yang positif dari guru-guru dan kepala sekolah di SD tersebut. Salah satu kepala sekolah Dasar Juara, Yuni, mengatakan bahwa ini merupakan suatu hal yang sangat inovatif dan solutif untuk mengajarkan hal-hal yang bernilai penting bagi anak-anak. Selain itu inovasi ini juga membantu anak-anak dalam mengerti pelajaran tentang bencana yang telah ada di pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Dengan adanya kegiatan ini diharapkan para siswa-siswi dapat mengenal tentang mitigasi bencana, sehingga dapat tanggap dan mandiri apabila terjadi bencana. Dan jumlah korban bencana alam pada golongan usia anak-anak akan semakin berkurang. (Pengirim: Fathoni Januar)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini