Sukses

Penyakit Langka Ini Buat Manusia Punya Tanduk, Kok Bisa?

Mungkin terdengar tak masuk akal jika manusia memiliki tanduk. Tapi orang-orang yang mengalami penyakit yang membuatnya punya tanduk di kepala.

Liputan6.com, Jakarta - Kemunculan mahluk misterius seperti unicorn, hanya dipercaya sebagai mitos belaka oleh sejumlah orang. Meski mahluk-mahluk tersebut sebenarnya tak ada, namun tanduk semacam unicorn ternyata bisa tumbuh pada manusia.

Dalam dunia medis, ada sebuah tumor yang muncul pada tubuh manusia. Hal itu bisa dinamakan Epidermodysplasia Verruciformis atau akrab disebut tanduk kutaneous.

Biasanya tumor ini tumbuh dari kepala mamalia yang tidak memiliki tanduk. Meskipun demikian, kasus tanduk kutaneous lebih banyak terjadi pada manusia, dibandingkan dengan hewan.

Umumnya, penampilan tumor akan lebih sering berbentuk bulat dan membesar. Kutaneous justru tumbuh memanjang seperti halnya sebuah tanduk kerucut. Kebanyakan kasus tumor tanduk kutaneous sering muncul tak begitu panjang.

Namun, ada satu kasus dengan panjang tanduk yang cukup mengejutkan. Fenomena itu terjadi pada Madame Dimanche, seorang janda dari Paris. Tanduk Madame Dimanche menggantung dari dahinya hingga mencapai dagu. Fenomena tanduk Madame Dimanche sempat membuat heran banyak orang pada awal abad ke-19.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyebabnya Belum Jelas

Mulanya, Madame Dimanche diberitahu oleh dokter bahwa tumor itu bukan termasuk penyakit yang fatal. Oleh karena itu, ia menolak untuk melakukan operasi untuk menyingkirkannya sampai waktu enam tahun.

Bagaimanapun juga tak ada obat yang dapat menghentikan pertumbuhan tumor itu, mengingat teknologi dan pengetahuan medis juga masih dalam tahap berkembang. Karena tanduk itu mengganggu kehidupannya sehari-hari, Dimanche akhirnya setuju untuk melepaskannya.

Walaupun banyak orang dibuat terperangah dengan tumor tersebut, hingga saat ini penyabab munculnya tanduk itu masih dicari. Namun, ada dugaan kuat bahwa kasus ini terjadi ketika manusia mengalami kelebihan keratin atau protein yang membentuk rambut, kulit dan kuku.

Radiasi juga dianggap sebagai salah satu faktor yang memicu kondisi tersebut. Hal itu disebabkan karena tanduk lebih sering muncul pada bagian tubuh yang terkena sinar matahari. Human papillomavirus (HPV) juga bisa menjadi penyebab timbulnya tumor ini.

Bentuk virus tersebut dapat menyebabkan kulit berubah menyerupai pohon pada tangan dan kaki dan susunannya mirip dengan tanduk kutaneous. Para peneliti yang pernah uji coba virus HPV pada kelinci, pernah membuktikan adanya tumor tumbuh pada tubuh kelinci. Tumor itu mirip seperti tanduk kutaneous yang dialami manusia.

Dalam 20 persen kasus tumor ini, awal kemunculannya ditandai dengan karsinoma. Beruntungnya, tanduk ini tak berbahaya meskipun tak enak untuk dilihat. Karena mereka termasuk tumor yang jinak, malelui proses operasi tanduk ini bisa dihilangkan.

Saksikan Video pilihan di Bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.