Sukses

Bukti Karma, Pemburu Andal Ini Tewas Tertembak Peluru Nyasar

Pria tua asal Kroasia kehilangan nyawa akibat peluru nyasar. Pria itu diketahui sedang melacak singa kedua untuk dijadikan trofi.

Liputan6.com, Jakarta - Karma, mungkin itulah kalimat yang tepat untuk menggambarkan kejadian nahas pria tua satu ini.

Pero Jalenic merupakan seorang pengusaha hotel asal Kroasia. Selain sebagai pengusaha, pria 75 tahun itu dikenal sebagai seorang pemburu andal.

Namun, insiden tragis dialami Jalenic setelah ia berhasil membunuh seekor singa di Afrika Selatan.

Bersama dengan dua pemburu lainnya, Jelenic jauh-jauh pergi Afrika Selatan untuk memburu singa di sebuah penangkaran dekat perbatasan Bostwana. Setelah berhasil menumbangkan satu singa, pria itu berniat mencari singa kedua untuk dijadikan koleksi trofinya.

Saat sedang melacak keberadaan singa buruannya, pria itu dikabarkan akan membidik singa yang telah ia incar. Alih-alih menembak mati singa, Jalenic malah tertembak oleh peluru nyasar.

"Dia sempat diterbangkan ke rumah sakit Vrybuurg dengan helikopter, namun dokter tak dapat menyelamatkan nyawanya," kata juru bicara Charlize van den Linder, melansir Independent, Jumat (2/2/2018).

 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Singa untuk Lengkapi Koleksinya

Insiden yang mengakibatkan hilangnya nyawa Helinic membuat polisi turun tangan untuk melakukan penyelidikan. Polisi setempat tak menduga adanya permainan kotor dalam kasus pembunuhan Jelenic.

Walaupun begitu, pihak media Kroasia melaporkan bahwa Jelenic dibunuh oleh penyerang tak dikenal. Semasa hidupnya Jelenic mempunyai hobi yang besar pada perburuan. Setelah puas melakukan perburuan kepada hewan-hewan yang legal diburu di Eropa.

Pria itu tertarik untuk mulai mengumpulkan trofi kepala singa untuk jadi koleksinya. "Jalenic merupakan pemburu yang sangat bergairah baik pada hewan kecil ataupun besar, dan untuk mencari itu ia sering berpergian ke seluruh dunia," sahut Slavko Pernar, teman Jelenic.

Menurut Pernar, hasil perburuan Jelenic kerap dibuat menjadi trofi dan digantungkan sampai penuh pada aula di kantor milik mendiang temannya. Mulai dari rusa hingga beruang, dengan bangga Jelenic pajang sebagai bukti keberhasilannya berburu hewan liar.

Untuk menggapai keinginannya berburu singa, Jelenic sampai harus menyewakan hotelnya. Karena sangat menyenangi perburuan, pria itu menggunakan masa pensiunnya untuk menikmati hobinya dengan serius sampai terbang ke Afrika.

Bukannya, trofi kepala singa yang didapat, pria ini malah pulang tak bernyawa.

3 dari 3 halaman

Populasi Singa Menurun di Afrika

Afrika Selatan sering mendapat kecaman dari banyak pihak karena kebijakan mereka yang melegalkan berburu singa. Industri penangkaran singa untuk diburu, dianggap sangat kontroversial dan ditentang oleh sejumlah organisasi internasional.

Industri tersebut hanya membesarkan singa-singa yang mereka kumpulkan dengan tujuan hanya untuk diburu. Hal ini menambah daftar panjang penurunan populasi singa di Afrika.

Menurut data WWF, jumlah singa Afrika di alam liar diperkirakan telah mengalami penurunan sebesar 40 persen.

Penyebab utamanya bukan hanya melibatkan habitat singa yang terancam, melainkan juga tangan-tangan jahat manusia yang memburu mereka.

Kebanyakan orang yang marah terhadap peruruan liar ini menganggap kasus Jelenic merupakan hukum karma alam, dari tindakannya yang kerap menyiksa dan berburu hewan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.