Sukses

Momiji, Camilan dari Daun yang Usianya 700 Tahun

Di Osaka terdapat camilan tradisional yang berusia 700 tahun terbuat dari daun maple. Rasanya terkenal renyah, dipadukan dengan rasa manis.

Liputan6.com, Jakarta Di setiap negara manapun pasti punya Camilan tradisional yang dikonsumsi oleh masyarakat. Nah, Jepang pun juga sama, mereka terkenal dengan berbagai macam kudapan lezat dan unik.

Antusias masyarakat untuk mengonsumsi camilan atau snack terlihat dari banyaknya ragam jenis dan rasa. Salah satu yang unik dari camilan mereka yakni gorengan daun maple atau biasa disebut dengan 'momiji tempura'.

Selama 700 tahun, gorengan tradisional dengan rasa yang manis itu hanya bisa ditemukan di Kota Minoo, Osaka.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Memasak momiji tempura

Melansir Great Big Story, Minggu (7/1/2018), Setsuko Hisakuni sudah 50 tahun lamanya membuat tempura dari daun maple. Untuk membuat camilan tersebut, Hisakuni sepertinya tak perlu kerepotan mencari daun maple.

Walaupun begitu, ia harus pintar memilah-milih daun mana yang baik untuk dikonsumsi. Daun maple bewarna merah menurutnya tak tepat untuk dijadikan bahan dasar momiji tempura. Oleh karenanya, ia hanya memilih daun maple bewarna kuning saja sebab mereka punya bagian vena daun yang lembut.

Warna daun maple kuning juga tak bisa berubah ketika melalui proses pengasinan, juga menjadi alasan lain untuk memilih jenis daun tersebut.

Setelah mengumpulkan daun maple, biasanya Hisakuni akan membungkus mereka dalam ember untuk disimpan selama satu tahun.

Dalam proses memasak, Hisakuni perlu memotong bagian batang dan mencuci daun sebelum terlebih dahulu. Setelah garam pada daun dibersihkan, ia kemudian mencelupkan daun ke dalam gorengan.

Namun sebelum ia memasukan daun tersebut ke dalam gorengan, Hisakuni perlu mencampurkan daun dengan adonan tepung yang telah diberi gula dan mentega.

3 dari 3 halaman

Ia bangga dan senang dengan pekerjaannya

Selain renyah, tempura daun maple tersebut juga terasa manis di lidah. Setiap momiji yang dihasilkan selalu dibuat dengan menggunakan tangan satu persatu. Tujuannya agar Hisakuni bisa memastikan semua daun yang ia gunakan berada dalam kondisi yang baik dan layak untuk dimakan.

Sampai saat ini, keseharian Hitsakuni membuat gorengan maple tak pernah ia anggap mudah, tetapi baginya hal itu ia anggap menyenangkan dan membuatnya bangga. Oleh karena itulah, Hitsakuni bisa melanjutkan usaha tokonya yang hingga kini bertahan selama 80 tahun untuk melestarikan hidangan tradisional tersebut.

Tentunya tak seluruh warga Jepang tahu tentang camilan khasnya. Jadi, ia akan sangat senang jika seseorang belum pernah memakan camilan tradisional momiji tempura. ia akan bersedia untuk mengenalkannya.

"Aku hanya merasa senang ketika mendengar mereka (yang belum pernah memakan momiji) mengatakan rasanya sangat lezat," begitu kata Hisakuni.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.