Sukses

Ganggang dan Serangga, Makanan Masa Depan Umat Manusia

Lima sumber makanan di masa depan ini kelak menyelamatkan manusia dari kepunahan.

Liputan6.com, Jakarta Ledakan populasi dan sumber daya yang terbatas harus menjadi hal-hal penting yang kita perhatikan saat ini. Sebab bagaimana pun, masa depan manusia bergantung pada sumber daya alam dan bahan makanan. Bila diabaikan, bencana kelaparan bakal terjadi.

Penelitian di industri pangan dan kemajuan teknologi yang pesat berusaha memberikan jawaban akan apa yang bisa kita makan di masa depan. Melansir dari Bright Side, beberapa gagasan makanan berteknologi tinggi tersebut dapat menjadi pilihan untuk dimakan di masa depan.

1. Alga alias ganggang

Kebanyakan alga, misalnya rumput laut, mengandung sejumlah besar lemak omega-3. Nutrisi ini penting dengan banyak manfaat kesehatan. Penemu dan perancang Michael Burton dan Michiko Nitta mengemukakan ide bahwa manusia bisa menumbuhkan ganggang sendiri sambil bernapas saat mengenakan topeng khusus.

Dalam pertunjukan di salah satu museum di London, mereka menunjukkan bagaimana penyanyi opera dapat mendorong pertumbuhan alga di topeng tersebut.

2. Daging yang diproduksi di laboratorium

Memproduksi daging di laboratorium adalah cara untuk mengatasi masalah lingkungan, seperti emisi gas rumah kaca, pemotongan hewan berlebih, serta kekhawatiran akan kesejahteraan hewan. Ini tentunya juga menjadi solusi sumber makanan di masa depan.

Sebuah perusahaan bernama Memphis Meats telah memproduksi bakso yang "tumbuh" di laboratorium. Caranya, mereka menggunakan sel induk dari hewan yang diperoleh tanpa rasa sakit.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

3. Serangga

Menurut laporan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, serangga telah dikonsumsi oleh setidaknya 2 miliar orang. Meski beberapa orang mungkin merasa jijik, serangga sesungguhnya memiliki kandungan lemak, protein, vitamin, serat, dan mineral yang tinggi.

Selain itu, mengonsumsi serangga lebih ramah lingkungan daripada mengonsumsi daging ternak. Tambahan, beberapa serangga rasanya sama seperti produk yang biasa kita makan.

4. Makanan yang dicetak dengan mesin 3D

Kelak, printer 3D dapat mencetak, memasak, dan menyajikan makanan. Perancang asal Belanda Chloe Rutzerfeld menyarankan untuk memadukan makanan, berkebun, dan percetakan 3D.

3 dari 3 halaman

5. Botol air yang bisa dimakan

Sebuah perusahaan startup teknologi rumput laut berbasis di London memiliki rencana untuk mengganti botol plastik dengan botol air yang bisa dimakan yang terbuat dari rumput laut.

Begitu sampai di pasaran, plastik ini bisa digunakan untuk apapun. Selain harganya lebih murah dari plastik sebenarnya, rumput laut sebagai bahan kemasan juga lebih ramah lingkungan.

Siapkah kamu makan bahan pangan yang disebutkan di atas?

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.