Sukses

Orang Jepang Tak Suka Mengobrol di Kereta, Ini 3 Penyebabnya

Jepang merupakan negara yang disiplin dan penuh dengan sopan santun. Salah satu aturan yang perlu dilakukan yakni tidak ngobrol di kereta.

Liputan6.com, Jakarta Setiap negara pasti mempunyai aturan dan norma-norma yang berlaku. Hal ini sengaja diberlakukan agar masyarakat bisa menjadi lebih tertib. Sama seperti negara lainnya, Jepang juga merupakan negara yang memiliki banyak aturan.

Hal ini juga semakin menarik karena kebanyakan dari masyarakat Jepang bersikap patuh dan disiplin dengan aturan yang berlaku. Salah satu peraturan yang terbilang menarik ialah tak berbicara melalui telepon saat di transportasi umum.

Di balik aturan tersebut, ternyata terdapat tiga hal penting mengapa aturan itu diberlakukan di Jepang, berikut informasinya, melansir Japan Info, Selasa (5/12/2017).

1. Privasi

Warga Jepang punya kesadaran diri untuk tidak mengganggu ruang privasi orang lain. Dengan mengobrol ataupun menelepon di kereta, hal ini bisa mengganggu kenyamanan penumpang lain di dalam kereta. Apalagi mengobrol di telepon kerap dianggap sebagai bagian dari interaksi yang bersifat personal.

Hal inilah yang menyebabkan orang Jepang cenderung untuk tidur, membaca, atau duduk dengan tenang saat di kereta atau bus.

Selain itu, kebanyakan orang bekerja dengan waktu yang panjang selama sehari penuh dan mereka berada dalam kondisi yang stres.

Dengan naik kereta atau bus, mereka diharapkan bisa mendapatkan waktu yang lebih tenang dan damai. Itulah sebabnya sangat penting untuk bersikap tenang dalam kereta.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. Mengganggu publik

Orang di Jepang cenderung untuk tidak ikut campur dengan urusan orang lain. Mereka tidak ingin terlibat dengan perselisihan publik ataupun mendengarkan percakapan orang lain saat di telepon.

Prinsip tidak ikut campur juga diterapkan, jika misalnya terjadi perselisihan di tempat umum. Mereka cenderung berpikir bahwa ada orang lain yang akan campur tangan, sehingga tak perlu repot ikut urusan orang lain.

Sayangnya, prinsip ini dinilai kurang tepat jika terjadi pada kasus pelecehan seksual di kereta, yang kasusnya pun tak terbilang sedikit. Sifat abai seperti ini, sebenarnya menjadi kontroversi pada masyarakat Jepang.

3 dari 3 halaman

3. Etika di kereta

Ternyata aturan untuk tidak berbicara melalui telepon di kereta merupakan salah satu pedoman etika yang wajib dilakukan oleh para penumpang. Bahkan, hal ini juga dipajang pada poster-poster dalam gerbong baik dalam bahasa Jepang dan Inggris.

Selain mengobrol di kereta, membawa makanan juga tak boleh dilakukan. Apalagi jika makanan tersebut memiliki bau serta panas. Jika kamu melakukan hal ini, pasti kamu akan mendapat pandangan tajam dari penumpang lain. Namun, jika di malam hari, aturan ini biasanya menjadi sedikit longgar.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Jepang adalah negara yang disebut sebagai negara kepulauan karena memiliki lebih dari 6000 pulau disekitarnya.
    Jepang adalah negara yang disebut sebagai negara kepulauan karena memiliki lebih dari 6000 pulau disekitarnya.

    Jepang

  • kereta