Sukses

Hanya 3 Macam Cinta yang Akan Kita Rasakan dalam Hidup, Apa Saja?

Menurut psikolog, tiap orang hanya akan mengalami 3 macam cinta dalam hidupnya. Apa saja?

Liputan6.com, Jakarta - Sepanjang hidup, kita jatuh cinta dan putus berkali-kali. Beberapa orang memasuki hidup kita, meninggalkan jejak, dan membuat kita mengalami pasang surut emosi.

Walau demikian, psikolog mengatakan bahwa seseorang hanya bisa benar-benar jatuh cinta tiga kali. Dan setiap pengalaman jatuh cinta tersebut perlu Anda maknai. Melansir dari Brightside, ini tiga macam cinta tersebut:

1. Cinta seperti dalam dongeng

Biasanya kita mengalami cinta pertama pada usia yang sangat muda. Tak heran, harapan kita waktu itu dapat merasakan cinta yang seperti di dalam dongeng. Bagi kita, itulah bentuk cinta yang paling ideal.

Pada titik ini, kita cenderung melakukan hal-hal yang tidak diharapkan oleh keluarga. Kita menolak untuk mengikuti nasihat mereka dan seringkali mengorbankan prinsip demi hubungan tersebut.

Karena kita percaya, cerita cinta yang ideal pasti akan alami dan rasakan. Cinta seperti itu mengajarkan kita bahwa memandang pasangan Anda sama pentingnya dengan melihat sekeliling Anda.

2. Cinta yang rumit

Cinta kedua dalam hidup kita adalah cinta yang rumit. Dalam hubungan ini, kita cenderung dimanipulasi, dibohongi, atau bahkan terluka. Tapi kita selalu berusaha untuk memperbaiki hubungan tersebut.

Masa-masa menjalani cinta yang satu ini adalah masa yang penuh drama. Kita terus berusaha untuk menyelematkan hubungan yang buruk walau kita tak tahu seperti apa akhir dari kisah cinta seperti ini. Akan tetapi, jenis cinta seperti ini justru mengajarkan kita bahwa penting untuk dicintai sebagai balasannya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3. Cinta yang dewasa

Cinta ketiga muncul dalam hidup kita saat kita sudah berhenti menunggu. Perasaan ini muncul karena bayangan kita akan cinta sejati tak sesuai dengan kenyataan.

Kita akan lebih memilih untuk menjalani cinta yang didasari hubungan yang tulus ketimbang fisik belaka. Pada tahap ini, kita tak lagi memiliki target yang terlalu tinggi dalam menggapai cinta.

Pada akhirnya, kita siap menerima pasangan apa adanya. Dan sama pentingnya, pasangan kita merasakan hal tersebut dengan cara yang sama. Cinta seperti ini mengajarkan kita untuk menerima kenyataan dan bahwa sebuah hubungan tak perlu sempurna.

(Sul/Ul)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.