Sukses

Profesor: Setop Bunuh Nyamuk, Mereka Saudara Kita

Seorang profesor telah menyerukan ajakan untuk setop membunuh nyamuk.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang profesor telah menyerukan ajakan untuk setop membunuh nyamuk. Menurut Adeolu Ande, nyamuk adalah teman sekaligus sekutu manusia dan kita dapat belajar banyak dari mereka.

Profesor Entomologi dari Universitas Ilorin itu mempresentasikan makalahnya dalam sebuah seminar yang diselenggarakan oleh universitas yang sama.

Ande berpendapat, daripada membunuh nyamuk, manusia seharusnya menemukan cara untuk mengelolanya karena nyamuk akan terus ada apakah kita menyukai mereka tau tidak. Ia meminta ahli zoologi memenuhi peran mereka sebagai orang tua asuh hewan di kebun binatang.

Dalam makalahnya yang berjudul, "Pertimbangkan cara-cara semut dan bijaksanalah," ahli entomologi itu menggambarkan serangga sebagai kelompok organisme paling sukses dan berpengaruh di biosfer. Manusia harusnya belajar dari hewan itu.

Serangga memberikan pengaruh positif seperti penyerbukan bunga, agen pengendali biologis, sumber makanan, dan lainnya. Sayangnya, selama ini manusia lebih memusatkan perhatian pada pengaruh negatif dari serangga.

"Pengaruh negatif seperti penularan penyakit, gagal panen, pembusukan makanan, kerugian ekonomi, dan efek negatif lainnya, terlalu kita besar-besarkan," tutur Ande seperti dilansir dari MyJoyOnline.

Lebih jauh, Ande mengatakan bahwa manusia sengaja salah paham dengan peran nyamuk dan selalu mengaitkannya dengan penyakit. Dalam arti sebenarnya, nyamuk sama-sama sakit dan secara tidak sengaja menyampaikan patogen yang menumpang pada tubuh mereka.

Nyamuk betina bisa digambarkan sebagai contoh ibu sejati yang dipaksa melakukan misi bunuh diri untuk membantu anak-anaknya yang belum lahir. Nyamuk betina dewasa memiliki kualitas nilai yang tinggi untuk mengasuh anak sehingga tingkat komitmen dan risiko yang mereka ambil dalam misi tersebut merupakan keputusan antara hidup dan mati.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.