Sukses

Mahasiswa President University Gelar Seminar Kelapa Sawit

Bertempat di kampus President University, dilangsungkan seminar dan diskusi tentang peran public relations (PR) di industri kelapa sawit.

Liputan6.com, Jakarta Industri kelapa sawit terus menjadi sorotan publik karena dipercaya memiliki peran dalam pemusnahan binatang langka dan perusakan hutan yang marak terjadi. Namun dalam Diskusi Developing PR Strategy For Business Sustainability yang diselenggarakan oleh President University, Rabu (5/10/2016), Ketua Bidang Hukum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Yunita Sidauruk menyatakan anggota GAPKI tidak terlibat dalam perusakan lingkungan.

“Pelaku pembakaran hutan sama sekali bukan dari anggota GAPKI, tetapi dari masyarakat pemilik perkebunan yang bukan anggota GAPKI. Oleh karenanya, GAPKI perlu memberikan penjelasan ini kepada publik,” kata Yunita menerangkan.

Berkaitan dengan isu-isu perusakan lingkungan yang seringkali dilontarkan oleh berbagai lembaga swadaya, Yunita menghadapinya dengan tenang dan berdasarkan data.

“GAPKI tidak khawatir bertemu dengan LSM yang fokus kepada lingkungan karena mereka adalah bagian dari publik kami. LSM juga bisa menjadi bahan refleksi untuk kami. Untuk LSM-LSM yang menuding anggota GAPKI melakukan perusakan hutan, dengan mudah kami bisa mematahkan tudingan itu dengan menyodorkan data. GAPKI selalu hadir di setiap diskusi yang diselenggarakan oleh LSM, tetapi mereka tidak pernah hadir ketika kami undang,” ujar Yunita.

Berbagai pendekatan pun dilakukan GAPKI untuk menghadapi tudingan-tudingan miring terkait kerusakan lingkungan yang diduga diakibatkan oleh industri sawit. Simak kelanjutan artikel dengan mengeklik tautan berikut ini.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya yang sedang populer: Menguak Potret Suram Revolusi Budaya Negeri Tirai Bambu dalam Layar Kaca. Yuk berbagi di Forum Liputan6.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.