Sukses

Bermaksud Baik, Bantuan-bantuan Ini Malah Memperburuk Keadaan

Namun ada kalanya bantuan malah memperburuk keadaan jika tidak didahului dengan observasi dan perencanaan yang matang.

Citizen6 Jakarta - Bantuan sumbangan diberikan dengan tujuan meringankan beban orang lain dan membantu mereka yang sedang membutuhkan. Hal ini juga merupakan bentuk kepedulian sebagai sesama manusia. Namun ada kalanya bantuan malah memperburuk keadaan jika tidak didahului dengan observasi dan perencanaan yang matang.

Berikut beberapa contoh bantuan yang malah memperparah keadaan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Donasi pakaian

Ribuan orang di-PHK setelah perusahaan tekstil di Kenya bangkrut pada tahun 1980. Industri tekstil di negara Afrika tersebut jatuh dan merosot hingga 96%. Pemicunya tak lain karena bantuan pakaian secara besar-besaran dari negara-negara Barat. Sekitar 100 ribu ton pakaian bekas pakai diimpor ke nagara tersebut tiap tahunnya. Hingga akhirnya 12 negara di Afrika benar-benar melarang dan menghentikan impor donasi pakaian. 

3 dari 4 halaman

Bom yang dikira makanan

Seorang bocah di Afghanistan tewas dengan kepala meledak setelah salah mengira sebuah bom sebagai kotak bantuan makanan. Ketika pesawat Amerika mulai menjatuhkan bom di Afghanistan pada Oktober 2001, mereka juga menjatuhkan ribuan bantuan makanan untuk penduduk sipil.

Hanya saja, wadah bom dan makan tersebut ternyata berukuran sama dan keduanya dibungkus dengan plastik berwarna kuning sehingga sulit membedakan keduanya. Anak kecil tersebut mengambil bom yang berwarna cerah tersebut karena mengiranya sebagai bantuan makanan. Bom tersebut meledak dan menewaskannya.

4 dari 4 halaman

Pertolongan berakhir dengan wabah

Gempa bumi besar pernah melanda Haiti sehingga pasukan penjaga perdamaian PBB datang untuk membantu korban. Sayangnya, pasukan PBB ini malah menjadi penyebab menyebarnya wabah kolera di negara tersebut yang menewaskan 8 ribu orang.

Pasukan PBB awalnya terjangkit penyakit ini saat berada dalam misi sebelumnya di Nepal. Wabah tersebut kemudian menyebar karena sistem sanitasi di pangkalan mereka bocor dan mengontaminasi sungai Haiti.

Kerusakan parah oleh gempa bumi dan fasilitas saluran air Haiti yang buruk menyebabkan penyakit ini menyebar dengan cepat dan menginfeksi setengah juta orang. Gara-gara wabah ini, usaha membangun kembali Haiti menjadi tertunda dan masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap PBB setelah mereka menolak bertanggung jawab.

(war)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini


**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.