Sukses

Universitas Brawijaya Sukses Ciptakan Alat Pemupuk Jagung Canggih

Bagi Anda yang tahu proses budidaya jagung, ada tahap yang disebut pemupukan.

Citizen6, Jakarta Bagi Anda yang tahu proses budidaya jagung, ada tahap yang disebut pemupukan. Kegiatan ini dalam budidaya jagung merupakan pekerjaan yang sangat berat, dikarenakan petani harus menjinjing timba berisi pupuk dan mengaplikasinya dengan cara membungkuk.

Pekerjaan ini harus dilakukan sebanyak 3 kali selama proses budidaya berlangsung. Mungkin efeknya tidak terasa jika jagung ditanam pada sepetak lahan di pekarangan rumah. Namun bagaimana jika lahannya seluas 0,25 kektar? Selian itu, setidaknya diperlukan  waktu 3 hari dan 5 orang pekerja untuk menyelesaikan pemupukan. Padahal saat ini buruh tani sangat jarang, kalaupun ada, biayanya sangat besar hingga 50 ribu/hari.

Melihat kondisi itu kelima mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya yang tergabung dalam Tim Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan Teknologi (PKM-T) menciptakan alat pemupuk portable dan multifungsi yang disebut ENCHIS (Enricher Portable Applications).

“Alat ini berupa aplikator pupuk  berbasis gravitasi yang portable dan multifungsi. Dengan alat ini diharapkan petani jagung tidak lagi mengeluh pegal linu dan biaya pekerja dapat ditekan” kata Intan Avionita (TEP’13), ketua tim PKM. Empat anggota lainya ialah Adi Mas Sulthon (TEP’11), Sri Mursidah (TIP’13), Zunanik Mufidah (TEP’11), dan Sujatmiko (TEP’11). Kegiatan ini dibimbing oleh Bpk Mochamad Bagus Hermanto, STP., M. Sc. (baca TEP : Keteknikan Pertanian).

ENCHIS memiliki 2 bagian utama, yaitu tangki pupuk dan batang aplikator. Tangki pupuk dibuat dari galon mineral bekas, sedangkan batang aplikator dibuat dari pipa PVC ¾ dim. Terdapat 2 macam batang aplikator yang dibuat, yaitu batang aplikator untuk pupuk granul dan untuk pupuk cair. Keduanya dirancang dengan sistem knock down, sehingga dapat dibongkar pasang sesuai kebutuhan.“Meskipun sederhana, ENCHIS memiliki banyak kelebihan.

Pertama, ENCHIS dapat digunakan sebagai aplikator pupuk granul dan pupuk cair sekaligus. Kedua, jumlah pupuk yang keluar dapat diatur sesuai dengan kebutuhan tanaman, karena ENCHIS dilengkapi dengan katup dan keran pengatur. Ketiga, ENCHIS juga ergonomis karena tangki pupuk dibuat menyerupai tas ransel dan cukup menarik pemicu untuk mengeluarkan pupuk. keempat, kapasitas bawaan pupuk cukup besar yaitu 10 kg. Terakhir, alat ini mudah dibuat, sehingga petani dapat membuatnya sendiri.” Pungkas Adi, perancang ENCHIS..

Agar bisa diaplikasikan oleh petani, mereka membuat 12 buah dan membaginya gratis kepada Kelompok Tani Pangestu di Desa Pandanrejo pada Jumat (23/5/2015). Disaat yang sama, para petani langsung mencoba mengaplikasikan ENCHIS di lahan jagung.

“Dengan adanya alat ini, kami merasa sangat terbantu. Biasanya untuk memupuk lahan jagung atau stroberi seluas ¼ hektar diperlukan waktu 3 hari dengan 3-5 orang pekerja, itu pun pinggang rasanya mau  patah karena harus sering-sering membungkuk. Namun setelah menggunakan alat ini proses pemupukan menjadi lebih cepat yaitu 2 s/d 4 jam saja. Selain itu juga lebih ringan dan hemat biaya.” tutur Warman Tirmidzi , ketua Kelompok Tani Pangestu. 

Penulis:

Adi Mas Sulthon

Jl. Sumbersari Gg. 3 No. 46 Kec. Lowokwaru – Malang
 
Twitter: https://www.twitter.com/adimassulthon

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.