Sukses

Tradisi Unik Merayakan Kelahiran Anak dari Penjuru Dunia

Tiap negara mempunyai tradisi unik memeringati kelahiran seorang anak. Apa saja?

Citizen6, Jakarta Kelahiran seorang anak, senantiasa membawa banyak harapan dan sukacita. Kebahagiaan tersebut tidak hanya melingkupi orang tua, tetapi juga keluarga dan masyarakat sekitar. Karenanya, tak heran kalau tiap budaya memiliki tradisi masing-masing untuk memeringati kelahiran seorang anak. Masing-masing tempat memiliki tradisi yang berbeda-beda. Apa aja?

1. Upacara pemberian makanan padat pertama, India

Annaprasana adalah upacara yang dilakukan setelah bulan keenam atau ketujuh dari kelahiran seorang anak. Pemilihan bulan pun tergantung dari jenis kelamin bayi tersebut. Untuk bayi laki-laki pada bulan keenam, untuk bayi perempuan pada bulan ketujuh.

Pada upacara ini, anak akan diberi makanan padat untuk pertama kalinya. Anak diberi makanan menggunakan cincin emas di depan pendeta di kuil. Setelah ritual ini, sang anak hanya boleh makan makanan padat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Selanjutnya

2. Dikurung dengan ibu, Cina

Dalam budaya Cina, terdapat tradisi yang disebut ‘Zuo Yue’. Menurut tradisi ini, ibu dari anak yang baru lahir tidak diperbolehkan keluar dari kamar atau rumah selama 30-40 hari setelah kelahiran sang anak.

Tujuannya adalah agar sang ibu tak terkena angin yang dapat melemahkan tubuhnya. Sang ibu bahkan tak boleh membuka jendela, menggunakan kipas angin dan ac.

3 dari 7 halaman

Selanjutnya

3. Menaburi kue di kepala anak, Irlandia

Di Irlandia, terdapat tradisi unik terkait kelahiran bayi. Pasangan yang baru menikah akan menyimpan bagian paling atas kue bertingkat mereka sampai hari pembaptisan anak pertama. Nantinya, kepala si anak akan ditaburi remah-remah kue dengan harapan berumur panjang.

4 dari 7 halaman

Selanjutnya

4. Menyimpan tali pusar bayi, Jepang dan Nigeria

Dalam budaya Jepang, tali pusat bayi yang baru lahir akan disimpan di dalam heso. Heso merupakan sebuah kotak kayu yang dirancang khusus untuk menjaga tali pusar. Hal ini dengan tujuan agar ibu dan anak akan senantiasa memiliki koneksi.

Di Nigeria lain lagi. Tali pusar bayi yang baru lahir akan dikubur di bawah pohon. Hal tersebut dilakukan dengan harapan sang anak kelak akan tumbuh dengan menghormati kehidupannya.

5 dari 7 halaman

Selanjutnya

5. Dilarang menginjak tanah, Bali

Di Bali, ada kebiasaan unik yang tidak membolehkan bayi menginjak lantai/tanah selama enam bulan pertama. Masyarakat Bali percaya, saat seorang anak yang belum melewati masa enam bulan pertama menginjak tanah, kesehatannya akan memburuk.

6 dari 7 halaman

Selanjutnya

6. Menggendong anak dengan gendongan kayu, Indian Navajo

Komunitas Indian Navajo di Amerika menggunakan gendongan dari kayu untuk menggendong bayi mereka yang baru lahir. Hal ini dengan tujuan membuat sang anak merasa rileks dan nyaman, namun masih tetap dekat dengan sang ibu.

7 dari 7 halaman

Selanjutnya

7. Perempuan yang akan melahirkan tak boleh berada di rumah, Pakistan

Di Pakistan, beberapa hari sebelum hari kelahiran seorang anak, sang ibu  akan dibawa ke sebuah bangunan yang disebut Bashleni. Di bangunan ini, ibu hamil tersebut akan ditunggui hingga melahirkan. Saat proses melahirkan, ia akan dibantu beberapa perempuan yang tetap tinggal di sana sampai proses melahirkan selesai.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.