Sukses

Eto'o Diskors 15 Partai Internasional

Buntut mogok bermain lantaran sengketa bonus. Beberapa pemain dijatuhi hukuman Federasi Sepakbola Kamerun dan (Fecafoot) kapten Indomitable Lions Samuel Eto'o paling besar menerima ganjaran.

Liputan6.com, Yaounde: Samuel Eto’o diskors 15 partai internasional oleh Federasi Sepakbola Kamerun (Fecafoot). Hukuman yang merupakan buntut dari peran Eto’o dalam aksi mogok bermain para punggawa Indomitable Lions, julukan Timnas Kamerun.

Mogok bermain dipicu sengketa bonus pada sebuah turnamen di Maroko, November lalu. Akibat aksi tersebut partai pertandingan persahabatan melawan Aljazair dibatalkan. Sementara itu, Eto’o yang merupakan kapten Timnas Kamerun memiliki waktu 10 hari untuk mengajukan banding.

Wakil kapten Enoh Eyong juga mendapat hukuman, namun lebih kecil ganjarannya, diskors dua partai. Sedangkan full-back Benoit Assou-Ekotto diganjar denda US$ 1.980 atau setara dengan Rp 17,8 juta. Keputusan dipublikasikan Fecafoot melalui laman resmi mereka, Jumat (16/12).

Kamerun gagal melaju ke putaran final Piala Afrika 2012. Jadi, jika hukuman itu tetap berlaku, maka Eto’o akan absen membela Kamerun pada partai kualifikasi Piala Afrika 2013 dan kualifikasi Piala Dunia 2014. Partai pertama kualifikasi PA 2013 yang harus dijalani Kamerun yakni melawan Guinea Bissau pada 29 Februari 2012. Sedangkan partai perdana kualifikasi PD 2014 akan menghadapi Republik Demokratik Kongo pada 1 Juni 2012.

Eto’o merupakan pemain paling banyak meraih gelar juara, tak cuma di Kamerun tapi juga di Afrika. Penyerang berusia 30 tahun ini antara lain telah tiga kali meraih trofi Liga Champions bersama dengan Barcelona dan Inter Milan. Eto’o yang empat kali menyabet gelar Pemain Terbaik Afrika juga turut menyabet medali emas Olimpiade 2000 dan menjuarai PA 2000 dan 2002.

Eto’o saat ini bermain di Liga Premier Rusia bersama dengan Anzhi Makhachkala mulai Agustus 2011. Kepindahan dari Inter itu membuat Eto’o menjadi salah satu pemain dengan gaji tertinggi di dunia.(DIM/BBC)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini