Sukses

Evaluasi Test Event, Pengelola GBK Tukar Pendapat dengan Media

Pengelola GBK siap terus berbenah demi lancarnya Asian Games 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPK GBK) terus berbenah menjelang perhelatan akbar Asian Games 2018. Mereka pun melakukan berbagai evaluasi usai digelarnya Invitation Tournament alias test event 8-15 Februari lalu.

Senin (19/2/2018), pengelola GBK mengundang media hadir dalam acara sharing session atau tukar pendapat di Royal Lounge Stadion Utama GBK. Acara ini langsung dihadiri oleh Direktur Utama PPK GBK, Winarto.

"Kami ingin mendapat masukan dan saran dari media, sebab medialah yang selama ini berada di lapangan," ujar Winarto, yang didampingi Direktur Umum PPK GBK, Bertho Darmo Poedjo Asmanto dan Dwi Nugroho, Direktur Utama PPK Kemayoran, yang mengelola wisma atlet untuk Asian Games 2018.

Winarto menyebut, ada tiga isu krusial terkait evaluasi mereka usai digelarnya test event. Yaitu, pelaksaan acara, pelayanan operasional, dan pelayanan ticketing.

Isu pelaksanaan acara, kata Winarto, terkait hal kesiapan venue dan infrastruktur, sosialisasi test event ke masyarakat, dan koordinasi dengan Inasgoc soal ID Card.

Sedangkan isu pelayanan operasional, misalnya tata tertib penonton, pintu keluar/masuk, keamanan, serta kebersihan. Sementara masalah penukaran tiket dan online masuk dalam isu pelayanan ticketing test event Asian Games 2018.

 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Masalah ID Card

Sejumlah masukan, saran, bahkan kritik pun dari sejumlah media yang hadir. Salah satu yang menjadi sorotan adalah masalah ID Card.

Media mengeluhkan masih kurang rapinya pengurusan ID Card untuk ajang test event. Selain itu, masalah transportasi di sekitar venue juga menjadi isu diskusi yang cukup alot antara media dan pengelola GBK.

 

3 dari 3 halaman

Masalah Shuttle Bus

Saat ajang test event, media sangat kesulitan menjangkau beberapa venue karena minimnya moda transportasi yang disediakan panitia. Jika hal seperti ini masih terjadi saat Asian Games 2018 digelar, media tentu akan sangat kesulitan saat meliput.

Maka itu, media menganggap shuttle bus mutlak dibutuhkan untuk menjangkau ke beberapa venue. Apalagi, saat ajang Asian Games digelar, akan ada penutupan jalan untuk radius tertentu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.