Sukses

Mengenang Eks Ketum Asprov PSSI DIY, Jual Rumah Demi Gaji Pemain

Eks ketum Asprov PSSI DIY, Hadianto Ismangoen meninggal di usia 66 tahun.

Liputan6.com, Yogyakarta - Eks Ketua Asprov PSSI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Hadianto Ismangoen berpulang pada Kamis (25/1/2018) lalu. Dia menghembuskan napas terakhir di usia 66 tahun.

Meski mengakhiri karier sebagai Ketua Umum KONI DIY, tapi Hadianto Ismangoen sebelumnya lebih dikenal sebagai tokoh sepak bola.

Semasa hidup, pria kelahiran 12 Mei 1952 tersebut memang cukup aktif di dunia olahraga DIY dan PSSI. Dokter Antok, panggilannya, mulai aktif menjadi dokter tim PSIM Yogyakarta sejak 1982 hingga 1985.

Selain itu, juga aktif sebagai pembina tim sepakbola UGM Yogyakarta.Tiga tahun menjadi dokter tim, dr Antok kemudian dipercaya menjadi manajer tim yunior PSIM selama tiga tahun mulai 1985-1988.

Setelah itu menjadi manajer tim senior PSIM, ketua harian dan ketua umum hingga periode 2008.

Saksikan juga video pilihan di bawah ini:

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Gaji Pemain

PSIM Yogyakarta klub yang sangat dekat dengan Hadianto Ismangoen (Bola.com/Ronald Seger Prabowo)

Dedikasi dokter Antok kepada sepak bola sangatlah besar.Pengurus Asprov PSSI DIY Ediyanto menyebut jika dedikasi spesialis dokter anak ini untuk sepakbola dan olahraga di DIY tidak diragukan lagi.

Saat masih di PSIM ia pernah menjual rumahnya untuk membayar gaji pemain. Namun hal itu tidak menyurutkannya memajukan olahraga di Jogjakarta.

"Iya, dengar-dengar dulu memang sempat sampai jual rumah. Tapi sudah lama itu, kayaknya waktu masih pengurus PSIM," katanya.

Prof. Djoko Pekik Irianto koleganya di KONI DIY mengaku dunia olahraga DIY kehilangan sosok yang berdedikasi besar pada olahraga. Terlebih di dunia olahraga cabang olahraga sepak bola.

“Banyak jasa-jasa beliau di dunia olahraga DIY . Begitu besar. Kami sangat kehilangan,” kata Ketua I KONI DIY.

Dokter Antok meninggalkan seorang istri, Endang Setianingsih dan dua orang putra. Selain Ardianto, ada juga Firmansyah Hananto Setiawan, serta dua orang cucu.

3 dari 3 halaman

Kegiatan di Olahraga

Dokter Antok mulai terjun di olahraga pada 1982 dengan menjadi dokter tim klub PSIM Jogjakarta. Sejak itu, ia terus berada di tim tersebut dengan menjadi manajer tim pada 1988, ketua harian pada 1992 dan Ketua Umum PSIM pada tahun 2000.

Dokter Antok menjadi Ketua Asosiasi Provinsi PSSI DIY pada 2008. Lalu pada kongres PSSI 2017 dipilih menjadi anggota komite etik PSSI pusat sampai saat ini hingga akhirnya menjadi ketua umum KONI DIY.

Dokter Antok dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Pakuncen, Kota Jogja, kemarin siang setelah sebelumnya disemayamkan di rumah duka di daerah Jalan Patangpuluhan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.