Liputan6.com, Jakarta - Liverpool membeli Virgil van Dijk untuk merapatkan pertahanan. Bek termahal dunia itu memberikannya pada laga debut melawan Everton di babak tiga Piala FA, Jumat (5/1/2018) atau Sabtu (6/1/2018) dini hari WIB.
Van Dijk memang gagal membantu Liverpool mencatat clean sheet pada pertandingan di Anfield.
Advertisement
Baca Juga
Tuan rumah kemasukan setelah Gylfi Sigurdsson mengakhiri serangan balik lawan. Namun, secara keseluruhan Van Dijk tampil solid.
Tidak hanya itu, pemain bernilai 75 juta pound sterling (sekitar Rp 1,3 triliun) tersebut memberikan bonus dengan menentukan kemenangan Liverpool. Dia mengubah kedudukan menjadi 2-1 setelah meneruskan sepak pojok Alex Oxlade-Chamberlain, lima menit sebelum laga selesai.
"Menakjubkan bermain dalam kondisi seperti itu. Keberhasilan menciptakan gol membuat momen ini lebih istimewa," ungkap Van Dijk, dilansir BBC.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Solusi Masalah
Penampilan tadi setidaknya menjawab kemampuan Van Dijk untuk menyelesaikan masalah Liverpool yang kerap menampilan pertujukan horor di lini belakang. The Reds kerap kehilangan kontrol sehingga akhirnya gagal memetik poin maksimal.
Laga melawan Arsenal, 22 Desember lalu, merupakan salah satu contoh. The Reds memimpn melalui Philippe Coutinho dan Mohamed Salah. Tapi, mereka kemudian balik tertinggal hanya dalam enam menit. Beruntung Roberto Firmino mampu mencetak gol penyama kedudukan.
Advertisement
Kasus hampir sama terjadi saat menghadapi Sevilla di Liga Champions, 21 November. Kala itu klub Merseyside tersebut unggul tiga gol pada babak pertama. Tapi, Liverpool akhirnya hanya membawa pulang satu angka.
Lemahnya kordinasi dan kesalahan individu menjadi penyebab mengapa pertahanan Liverpool begitu rapuh. Absennya gelandang bertahan murni juga memudahkan lawan menerobos lini belakang mereka.
Liverpool memang tidak punya pemain dengan spesialisasi tersebut, tidak seperti Chelsea (N'Golo Kante), Manchester United (Nemanja Matic), Manchester City (Fernandinho), Tottenham Hotspur (Victor Wanyama-Eric Dier), atau Arsenal (Granit Xhaka).
Advertisement
Harapan Liverpool
Liverpool merekrut Van Dijk demi mengatasi itu. Dia sudah menyicil sedikit dari dana berlimpah yang dikeluarkan The Reds untuk mendapatkannya dari Southampton.
"Bukan tugas mudah melakoni debut di derby. Tapi saya yakin partai seperti inilah yang membuatnya datang ke sini. Van Dijk sudah memenuhi ekspetasi awal. Namun, saya percaya dia bakal lebih baik lagi," kata gelandang Liverpool, James Milner.
Tentu, Liverpool tidak akan puas dengan satu penampilan. Mereka berharap kehadiran Van Dijk membantu ambisi terbesar menjuarai Liga Inggris. Maklum, sudah terlalu lama Liverpool puasa gelar itu. Terakhir kali mereka mencicipinya pada 1989/1990.Â
Advertisement
Van Dijk dan Liverpool hampir pasti tidak bisa mencapainya pada musim ini. Tapi, transfernya pada pertengahan 2017/2018 dapat membantu Van Dijk beradaptasi sebelum The Reds melancarkan usaha maksimal pada kampanye berikutnya.Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.