Sukses

Jelang Asian Games 2018, KOI Bentuk Tim Promosi Atlet Indonesia

Erick juga mengungkapkan rencananya mendirikan Rumah Indonesia di Asian Games 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) mengagendakan sejumlah kegiatan jelang Asian Games 2018. Dalam Rapat Koordinasi Akhir Tahun 2017, KOI mengenalkan pembentukan Tim Indonesia sebagai sarana promosi atlet yang bertanding di ajang multievent.

Rapat koordinasi dilakukan di Hotel Sheraton, Kebayoran, Jakarta, pada Minggu (3/12/2017). Dihadiri oleh pengurus PB dan perwakilan atlet, KOI juga turut memberikan apresiasi kepada beberapa Chef de Mission dan atlet berprestasi.

"Rakor juga membahas AD/ART KOI akan diperbaiki dan kami laporkan segera ke IOC. Kami juga bakal membentuk Tim Indonesia yang terfokus pada bidang PR (public relations), bukan mengambil alih peran KONI atau Kemenpora yang bertujuan atlet kita bisa terkenal," ucap Ketua Umum KOI, Erick Thohir usai rapat kepada wartawan.

Erick juga mengungkapkan rencananya mendirikan Rumah Indonesia. Bisa dibilang, tempat ini mirip seperti Paviliun Indonesia yang pernah dibuat selama penyelenggaraan Expo Milano 2015 di Milan, Italia.

Rumah Indonesia akan menampilkan ikon-ikon berprestasi tanah air. Selain itu, bangunan sementara tersebut bisa menjadi pusat pameran kebudayaan selama Asia Games 2018.

"Kami juga akan coba tim monitoring karena ajang multievent makin kompleks, ini sebuah tim pendukung," ujar Erick.

"Dalam rakor tadi, kami juga melaporkan kalau KOI sedang disibukkan dengan adanya Asian Games. Maka dari itu, dibentuklah panitia bernama INASGOC yang bersama-sama Ketua INAPGOC (panpel Asian Para Games 2018) agar keduanya sukses," ucap pemegang saham minoritas Inter Milan tersebut.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

KOI Award

Setelah menyelesaikan rapat akhir tahun, KOI menggelar malam penghargaan kepada sejumlah insan olahraga berprestasi. Puncaknya, Erick Thohir menyerahkan medali perunggu Olimpiade 2008 kepada atlet angkat besi Lisa Rumbewas.

Lisa berhak mendapat perunggu karena gelar pesaing terdekat Lisa, Nastassia Novikava dari Belarusia dicopot. Novikava terbukti menggunakan doping turinabol dan stanozolol, sembilan tahun lalu saat bertanding di nomor 53 putri.

Pembatalan medali perunggu atas nama Nastassia Novikava sudah diumumkan IOC sejak Oktober 2016 lalu. Namun penyerahan medali kepada Lisa dilakukan dalam KOI Award.

"Alhamdulillah apresiasi diberikan pada Lisa Rumbewas setelah berjuang susah payah di Beijing. Pemerintah juga memberikan bonus Rp 200 juta," ujar Erick.

"Selain itu, kami memberi apresiasi kepada Chef de Mission yang sudah membantu tim Indonesia," katanya.

 

 

3 dari 3 halaman

Daftar Peraih Penghargaan

Berikut daftar penerima penghargaan KOI Award 2017.

Chef de Mission Multievent 2016:

CDM 8th Children Of Asia Yakutia 2016: Syahrir Nawier

CdM Asian Beach Games (ABG) 2016 Vietnam: Hellen Sarlita de Lima.

CdM Olimpiade Rio de Janeiro 2016: Raja Sapta Oktohari

Chef de Mission Multievent 2017:

CdM Asian Winter Games 2017 Sapporo dan Obihiro: Berdi Sabri

CdM Islamic Solidarity Games (ISG) 2017 Azerbaijan: Alex Noerdin

CdM SEA Games 2017 Kuala Lumpur: Aziz Syamsuddin

Pemecah rekor jalan cepat nomor 20 km SEA Games:

Hendro Yap

Pemecah rekor renang 50 meter gaya punggung putra SEA Games:

I Gede Siman Sudartawa

Peraih Emas Olimpiade 2016:

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (ganda campuran bulutangkis)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.