3 Kejutan di Liga Spanyol hingga Pekan ke-13

Sebelum kompetisi musim ini dimulai, Barcelona diprediksi akan kesulitan bersaing. Maklum, Blaugrana ditinggal salah satu bintang andalannya, Neymar.

Neymar hengkang dari Barcelona ke PSG dengan harga 222 juta euro atau Rp 3,4 triliun. Jumlah itu menempatkannya sebagai pemain termahal dunia, menggantikan Paul Pogba.

Barcelona pun kelimpungan. Philippe Coutinho yang diincar sebagai pengganti, tak dilepas Liverpool. Alhasil, Barcelona menggaet Ousmane Dembele dari Borussia Dortmund.

Hingga pekan ke-13, prediksi publik soal penampilan Barcelona meleset. Pasukan Ernesto Valverde ternyata tampil stabil dan relatif tak terusik di papan atas.

Kelelawar Mestalla -julukan Valencia- bangkit. Rasanya, kalimat itu pantas menggambarkan performa Valencia di musim ini.

Setelah lama terkubur oleh dominasi Barcelona dan Real Madrid, Valencia muncul di musim ini sebagai salah satu tim papan atas Liga Spanyol.

Simone Zaza dan kawan-kawan menjadi pesaing terdekat Barcelona dalam perburuan gelar juara. Jika Barcelona berada di puncak klasemen, maka Valencia menguntit dari posisi kedua dengan 31 poin, selisih empat poin dari Barcelona.

Kecemerlangan Valencia di musim ini tidak terlepas dari taktik brilian Marcelino sebagai pelatih. Di bawah asuhannya, Valencia belum terkalahkan hingga pekan ke-13.

Jika Valencia menanjak, sebaliknya dengan Real Madrid. Pasukan Zinedine Zidane justru tercecer di peringkat ke-4 klasemen sementara.

Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan telah dua kali kalah, sehingga berada di peringkat keempat klasemen sementara. Dua kekalahan itu diderita saat Real Madrid melawan Girona (1-2) dan Real Betis (0-1).

Jangan heran, karena hasil itu, Real Madrid pun diragukan bisa mempertahankan gelar juara Liga mereka di musim ini. Real saat ini mengoleksi 27 poin, tertinggal 8 poin dari Barcelona.

Keterpurukan Real Madrid erat kaitannya dengan belum moncernya Ronaldo. Dari sembilan kali main, Ronaldo baru mencetak dua gol.