Sukses

Siliwangi Bandung Disarankan Cuci Gudang

Direktur tama IBL, Hasan Gozali, menyarankan klub Siliwangi Bandung membuang pemain yang bermasalah.

Jakarta - Direktur Utama Indonesia Basket League (IBL), Hasan Gozali, menyarankan kepada manajemen Siliwangi Bandung untuk cuci gudang. Dia meminta tim asuhan Ali Budimansyah tersebut untuk segera melepas pemain bermasalah dan merekrut pemain baru. 

Ini tak lepas dari kasus pengaturan skor yang melibatkan banyak pemain Siliwangi Bandung. Mereka dipastikan tak akan bisa tampil pada ajang IBL 2017-2018.

Sedikitnya delapan pemain Siliwangi Bandung dan satu ofisial terbukti terlibat dalam pengaturan skor pertandingan pada IBL 2016-2017. Mereka adalah Ferdinand Damanik, Tri Wilopo, Gian Gumilar, Haritsa Harlusdityo, Untung Gendro Maryono, Fredy, Vinton Nolan Surawi, Robertus Riza Raharjo dan satu ofisial bernama Zulhilmi Fatturohman.

"Kebetulan Siliwangi Bandung sudah pindah kepemilikan. Untuk pemilik baru kami akan mensosialisasikan kepada mereka untuk memboyong pemain-pemain baru sebab semua pemainnya sudah diberikan hukuman jadi tidak bisa dimainkan lagi," kata Hasan Gozali kepada wartawan di Jakarta, Kamis (23/11/2017).

Hasan Gozali memperingatkan agar Siliwangi Bandung dan klub IBL lainnya untuk tidak mencoba-coba melakukan pengaturan skor pertandingan. Pihaknya mengaku akan menindak tegas andai hal tersebut kembali terulang di masa depan.

"Untuk kedepannya, kami akan mengkomunikasikan terus kepada Siliwangi Bandung untuk lebih hati-hati lagi dan sensitif terhadap kasus pengaturan skor ini," ucap Hasan Gozali.

"Kami tidak bisa mentoleransikan bukan hanya bermain di IBL, jadi ketika mereka ingin menjadi pelatih apalagi menjadi pemilik klub tentu itu akan kami tolak. Sebab, kejadian ini tidak mencerminkan sikap sportivitas basket," tambahnya.

Siliwangi Bandung menjadi salah satu dari 10 klub yang akan berlaga di IBL 2017-2018. Musim ini, IBL akan digelar di delapan kota yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo, Malang, Surabaya, dan Cirebon.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.