Sukses

Atletico Vs Real Madrid, Mencari Modal untuk Kejar Barcelona

Real Madrid dan Atletico Madrid tampil kurang menyakinkan di 2017/2017.

Liputan6.com, Madrid - Real Madrid dan Atletico Madrid melakoni El Derbi Madrileno ke-280 dalam posisi setara. Kedua klub sama-sama memiliki 23 angka dari 11 pertandingan yang sudah dilakoni.

Masalahnya, Real Madrid dan Atletico Madrid bukanlah tim terbaik Spanyol saat ini. Mereka tertinggal delapan nilai di belakang pimpinan klasemen, Barcelona.

Tidak hanya El Azulgrana, keduanya juga harus mengakui satu tim lain yang dalam situasi lebih baik. Valencia menunjukkan kebangkitan setelah beberapa musim tenggelam dengan koleksi 27 angka.

Mengapa Real Madrid dan Atletico Madrid bisa seperti ini? Berbagai faktor memainkan peran. Yang jelas, keduanya tidak boleh mengalami kekalahan pada pertandingan di Wanda Metropolitano, Sabtu (18/11/2017) atau Minggu (19/11/2017) WIB.

Hasil negatif akan membuat mereka makin tertinggal dari Barcelona, yang difavoritkan akan menggenggam tiga angka walau harus menyambangi markas Leganes.

Di sisi lain, hasil imbang juga membuat Real Madrid dan Atletico Madrid dalam posisi kurang menguntungkan. Sebab, keduanya juga sama-sama dijauhi Lionel Messi dan kawan-kawan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Situasi Kompleks Real Madrid

Tanpa bermaksud meremehkan, keruntuhan Real Madrid lebih mengejutkan ketimbang Atletico Madrid. Mereka diprediksi sulit dihentikan setelah menjuarai Liga Champions 2016/2017, Piala Super Eropa 2017, dan Piala Super Spanyol 2017.

Bagaimana tidak, Los Blancos sukses menaklukkan tim kuat demi mengangkat trofi. Mereka menghancurkan Juventus, Manchester United, dan Barcelona.

Real Madrid rayakan keberhasilan menjuarai Piala Super Spanyol 2017. (AP Photo/Francisco Seco)

Namun, euforia tersebut menguap setelah mereka gagal memenangkan dua partai kandang beruntun melawan Valencia dan Levante. Los Blancos turut menderita kekalahan mengejutkan dari Real Betis dan Girona.

Performa menurun ini merupakan akumulasi banyak hal. Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema mengalami penurunan produktivitas. Gareth Bale terus berkutat dengan cedera. Sedangkan Marco Asensio menunjukkan dirinya masih berusia 21 tahun dan belum bisa terlalu diandalkan. Musim lalu, hilangnya pemain inti tidak terlalu dirasakan Real Madrid karena para pelapis mampu mengisi lubang yang ditinggalkan. Hal serupa tidak dapat dikatakan untuk 2017/2018.

"Sebenarnya bukan publik saja yang heran. Ibu, anak, dan saudara saya juga bertanya dan merasa ada yang salah dengan saya," ungkap Ronaldo, dilansir AS.

Penyebabnya tidak lain penurunan kualitas skuat. Real Madrid melepas Pepe, James Rodriguez, Fabio Coentrao, Mariano Diaz, Alvaro Morata, dan Danilo da Silva pada bursa transfer musim panas.

Sebagai gantinya, Real Madrid menanam investasi kepada pemain muda yang meski menjanjikan, belumlah teruji. Mereka adalah Theo Hernandez dan Dani Ceballos. Sedangkan Jesus Vallejo, Marcos Llorente, Borja Mayoral, dan Diego Llorente diandalkan setelah dipinjamkan ke klub lain, dengan Achraf Hakimi dipromosikan dari tim Castilla.

3 dari 3 halaman

Kondisi Atletico Madrid

Situasi di Atletico Madrid sedikit berbeda. Komposisi skuat mereka tidak terlalu berubah. Namun, terjadi penurunan pada produktivitas.

Mereka baru menciptakan 16 gol di La Liga. Atletico Madrid juga kesulitan mengubah hasil imbang menjadi kemenangan. Tercatat mereka sudah lima kali ditahan lawan. Hanya Levante (6) yang membukukan hasil imbang lebih banyak.

Selain teknis, kepindahan ke Wanda Metropolitano juga memainkan peran. Los Colchoneros membutuhkan waktu untuk mengubah stadion berkapasitas 65 ribu itu menjadi seangker Vicente Calderon.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.