Sukses

Rossi: Arah Yamaha di MotoGP Belum Jelas

Kinerja motor 2016 dan 2017 membuat Yamaha bingung mempersiapkan mesin untuk MotoGP 2018.

Liputan6.com, Valencia - Setelah mengakhiri MotoGP 2017 dengan kekecewaan, Yamaha jelas harus berbenah untuk menatap musim 2018. Dengan munculnya banyak penantang baru, terobosan yang dilakukan tim Garpu Tala jelas harus sangat tepat.

Bagi Yamaha, MotoGP 2017 menjadi musim perdana mereka gagal bersaing demi gelar juara dunia setelah sekian lama. Di musim ini, mereka justru berada di bawah bayang-bayang Honda dan Ducati yang bersaing ketat.

Buktinya, Maverick Vinales hanya finis peringkat ketiga dan Valentino Rossi di urutan kelima MotoGP 2017. Bagi Yamaha, jelas ini sebuah kemunduran besar. Padahal, sejak musim 2008, minimal mereka menjadi runner-up.

Tentu saja, hal itu menimbulkan kepanikan di deretan petinggi Yamaha. Anehnya, sampai saat ini Rossi mengaku belum mengetahui terobosan apa yang bakal dilakukan timnya untuk mendongkrak prestasi di musim depan.

"Saya tidak tahu arah mana yang akan dikuti Yamaha. (Johann) Zarco mengendarai motor 2017 dan merasa nyaman. Itu bagus. Kami harus menggambarkan secara tepat kesan kami. Setelah itu, Yamaha yang akan memutuskan," kata Rossi, dilansir Speedweek.

Ya, keanehan memang terjadi pada tes pramusim MotoGP 2018 di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Selasa (14/11/2017). Dalam kesempatan itu, Rossi dan Vinales menjajal motor 2016 serta 2017. Begitu juga dengan Zarco yang sepanjang musim 2017 menggunakan motor tahun lalu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menunggu Keputusan Yamaha

Saat musim berjalan, motor 2016 dinilai memiliki kinerja lebih baik dari 2017. Anehnya, dalam tes tersebut, motor 2016 dan 2017 sama-sama menunjukkan kecepatan yang bagus. Itu yang membuat Rossi bingung untuk memilih motor mana yang lebih baik.

"Kami tahu Yamaha 2017 menggabungkan beberapa aspek untuk memecahkan masalah 2016. Meski begitu, kami telah bekerja dengan sasis berbeda tahun ini untuk mendapatkan kembali perasaan pada mesin 2016," tutur Rossi.

"Jujur, kami tidak berhasil. Fokus saya saat ini ada di mesin yang merupakan prototipe pertama untuk 2018. Sayangnya, setelah terjatuh, saya hanya menggunakannya selama dua putaran," sambungnya.

 

3 dari 3 halaman

Hasil Tes Selasa (14/11/2017)

1. Maverick Viñales (Yamaha) 1:30,189 min

2. Johann Zarco (Yamaha) +0,200 sec

3. Marc Márquez (Honda) +0,312

4. Valentino Rossi (Yamaha) +0,330

5. Jack Miller (Ducati) +0,446

6. Aleix Espargaró (Aprilia) +0,567

7. Andrea Dovizioso (Ducati) +0,661

8. Jorge Lorenzo (Ducati) +0,870

9. Pol Espargaró (KTM) +0,977

10. Cal Crutchlow (Honda) +1,070

11. Dani Pedrosa (Honda) +1,139

12. Bradley Smith (KTM) +1,226

13. Tito Rabat (Ducati) +1,484

14. Danilo Petrucci (Ducati) +1,532

15. Scott Redding (Aprilia) +1,886

16. Karel Abraham (Ducati) +2,256

17. Takaaki Nakagami (Honda) +2,534

18. Franco Morbidelli (Honda) +2,573

19. Takumi Takahashi (Honda) +3,380

20. Xavier Simeon (Ducati) +4,053

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.