Sukses

5 Pemain Cadangan yang Pantas Masuk Tim Inti di Liga Inggris

Siapa saja mereka?

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini, uang mulai jadi primadona di sepak bola. Alhasil, banyak klub yang mulai menghilangkan fokus kepada pemain muda.

Kini, semakin sulit bagi pesepak bola muda manapun untuk dapatkan tempat di Starting XI. Sebab, klub dan pelatih mereka membutuhkan sesuatu yang instan.

Padahal, si pemain dianggap punya bakat istimewa yang bisa menjadi sesuatu jika diasah. Denis Suarez contohnya . Pemain berusia 23 tahun itu memiliki awal yang bagus untuk musim ini dengan mengemas dua gol dan dua assist.

Jelas, andai dia diberi waktu, bukan tak mungkin, dia bisa jadi pengganti Andres Iniesta.

Nah, selain Denis Suarez, ada lima nama lain yang harusnya menjadi inti dibanding cuma pemain pengganti dikutip Sportskeeda:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Kevin Mirallas (Everton)

Pemain Everton, Kevin Mirallas mencetak satu gol saat Everton mempemalukan Manchester City 4-0 di Goodison Park, Liverpool, Minggu (15/1/2017). (Peter Byrne/PA via AP)

Semuanya tampak cerah bagi Kevin Mirallas di Everton saat menulis kontrak tiga tahun baru yang akan membuatnya tetap bertahan di Goodison Park sampai 2020. Namun, semuanya menjadi suram setelah dia tidak bisa masuk ke starting XI Everton.

Dia sangat kecewa karena sebetulnya sempat menginginkan pindah ke Olympiakos. Setelah gagal pindah, dia mengungkapkan kekecewaannya usai gagal jadi pemain inti di Everton.

"Saya benar-benar ingin bergabung dengan Olympiakos. Saya sangat sedih Everton tidak ingin membiarkan saya pergi Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pendukung Olympiakos atas banyak pesan yang mereka kirim kepada saya," papar dia.

Kini, dengan dipecatnya Ronald Koeman, jelas menjadi kabar bahagia baginya, Mirallas bisa membuktikan performanya lagi dengan pelatih anyar.

3 dari 6 halaman

Claudio Bravo (Manchester City)

Claudio Bravo (AFP/Oli Scarff)

Claudio Bravo menunjukkan kelasnya melawan Wolverhampton Wanderers di Piala Liga dengan menyelamatkan dua penalti yang krusial. Meskipun hampir pindah, namun ia telah berkali-kali menunjukkan masih pantas untuk bermain di level tertinggi.

Ederson bukanlah saingan pertama yang dia hadapi dalam kariernya. Setelah berjuang melawan Ter Stegen di Barcelona dan Johnny Herrera di Cile untuk posisi nomor 1, Bravo selalu menjadi lawan yang sulit. Tapi, Pep Guardiola kehilangan kepercayaan pada Bravo setelah penampilan menyedihkan musim lalu.

Joe Hart adalah contoh terbaik bagaimana Guardiola memperlakukan pemain yang tidak dia percaya. Dengan tuntutan kiper harus ikut memainkan bola, Guardiola terlihat cukup kejam dalam memilih kiper utamanya.

4 dari 6 halaman

Davide Zappacosta (Chelsea)

Bek Chelsea, Davide Zappacosta, melepaskan tendangan saat melawan Leicester pada laga Premier League di Stadion King Power, Leicester, Sabtu (9/9/2017) (AFP/Ben Stansall)

Chelsea merekrut dua pemain di akhir bursa transfer. Salah satunya adalah Danny Drinkwater, pemain dan juara Liga Inggris bersama Leicester City.

Yang lainnya adalah Davide Zappacosta, seorang bek Italia yang sempat diremehkan, tapi mulai terlihat dalam aksinya. Setelah menyaksikannya bermain, semua orang bisa melihat potensi yang ada dari dirinya.

Mantan pemain Torino itu dikenal karena keterampilan dan tekniknya memainkan bola. Sekilas yang dia tunjukkan dalam pertandingan debutnya melawan Qarabag, di mana umpan silangnya menjadi gol dunia.

Zappacosta mengoleksi 5 assist musim lalu di Serie A untuk Torino. Hanya Alex Sandro dari Juventus yang membuat umpan silang lebih akurat dalam kurun antara Januari 2016 dan Mei 2017 dari Zappacosta (47).

Victor Moses belum sebagus musim lalu. Hal ini seharusnya memaksa Conte memberi Zappacosta lebih banyak waktu bermain.

5 dari 6 halaman

Aaron Lennon (Everton)

Aaron Lennon merayakan golnya saat timnya mengalahkan tuan rumah Stoke City 3-0 pada lanjutan Liga Premier Inggris pekan ke-25 di Britania Stadium, Sabtu (6/2/2016). (Reuters/Ed Sykes)

Aaron Lennon adalah starter reguler untuk Everton sampai musim 2015-2016, namun setelah masuk penjara karena gangguan mental musim lalu, dia telah jauh dari tim utama. Pemain sayap berusia 30 tahun itu ditahan Mei setelah polisi menemukannya di pinggir jalan di Salford.

Lennon mengatakan di musim panas bahwa ingin bermain sepakbola reguler lagi. Ia telah pulih dari kondisi medisnya sebelum dimulainya pramusim.

Akan tetapi, Manajer Ronald Koeman tidak banyak memainkannya. Bahkan, dia mmencoba memindahkan Lenon ke Burnley, yang akhirnya ditolak.

Tapi baru-baru ini, mantan pemain Tottenham tersebut menunjukkan tanda-tanda bentuk bagus melawan Chelsea di Piala Liga. Dia membawa kecepatan, intensitas dan agresivitas untuk serangan Everton yang akhirnya membuat Chelsea kewalahan.

6 dari 6 halaman

Jack Wilshere (Arsenal)

Pemain Arsenal, Jack Wilshere (AFP/Paul Ellis)

Salah satu pemandangan terbaik bagi penggemar Arsenal saat ini adalah melihat Jack Wilshere fit dan bersemangat untuk main. Karier Wilshere selalu dirusak oleh cedera jangka panjang, namun dalam sebuah wawancara baru-baru ini, dia mengatakan bahwa tingkat kebugarannya mungkin yang terbaik.

Wilshere selalu menjadi salah satu gelandang muda paling menjanjikan di Eropa. Penampilannya membuat dia dianggap anak muda yang begitu baik mengolah bola.

Dia bahkan menunjukkan beberapa tanda-tanda hebatnya dengan membantu Oliver Giroud mencetak gol di Liga Europa baru-baru ini. Tapi Wilshere belum teruji di Liga Inggris. Jadi memberinya waktu bermain reguler bisa membantunya lebih berkembang.

Eka Setiawan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini