Sukses

Ini Ambisi Choirul Huda Setelah Pensiun

Choirul Huda ingin menjadi pelatih kiper Persela Lamongan setelah pensiun.

Liputan6.com, Lamongan Choirul Huda benar-benar sudah cinta mati kepada Persela Lamongan. Istilah One-Club Man dalam sepak bola pantas melekat pada dirinya.

Dalam kariernya, Choirul Huda hanya membela satu klub, Persela Lamongan. Dia merupakan pemain binaan asli Persela sejak 1999. Baginya, klub berjuluk Laskar Joko Tingkir itu sudah menjadi rumah keduanya.

"Dia bermain untuk tim lokalnya, dia menjalani mimpinya," kata penulis sepak bola Indonesia, Antony Sutton, seperti dilansir BBC Sports, Senin (16/10/2017). Dia hanya senang dengan kehidupannya dan bahagia di kotanya.

Sutton mengungkapkan ambisi Huda setelah gantung sepatu. "Dua adalah legenda, pria satu klub, ambisnya menjadi pelatih kiper klubnya setelah dia pensiun," ucap Sutton, yang bertemu dengan Huda beberapa bulan lalu saat meneliti sebuah buku.

Lantas, bagaimana sosok Choirul Huda di mata Sutton. "Dia tidak pernah membuat keributan tentang apa pun. Dia menyukai apa yang dia lakukan, tapi melakukannya dengan cara yang sangat sederhana."

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tidak Terwujud

Ambisi Huda menjadi pelatih kiper tak bisa terwujud. Kiper kelahiran 6 Februari 1979 ini mengembuskan napas terakhirnya di RSUD Dr Soegiri, Minggu (15/10/2017) sore WIB.

Dokter Yudistiro Andri Nugroho Spesialis Anastesi UGD RSUD Soegiri mengatakan, Choirul Huda mengalami trauma benturan dengan sesama pemain. "Sehingga terjadi apa yang kita sebut henti napas dan henti jantung," paparnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Huda mengalami benturan dengan rekannya sendiri, Ramon Rodrigues pada laga melawan Semen Padang dalam lanjutan Liga 1, Minggu (15/10/2017). Huda sebenarnya masih sadar. Namun, dia kemudian berlutut memegangi dadanya dan setelah itu tidak sadarkan diri.

Tim medis langsung bergegas menandu Huda. Dia sempat mendapat perawatan lanjutan di pinggir lapangan sebelum dibawa ke RSUD Sugiri. Rupanya cedera Huda sangat parah. Dia dinyatakan meninggal dunia di RSUD Soegiri. Kabar wafatnya Huda baru diterima pemain sesaat setelah pertandingan berakhir pada pukul 16.53 WIB.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.