Sukses

Seret Gol di Juventus, Bernardeschi Belajar dari Dybala

Bernardeschi percaya kariernya bersama Juventus akan berkembang.

Liputan6.com, Turin - Dibeli dengan harga yang cukup mahal, sampai saat ini Federico Bernardeschi belum mampu menunjukkan kontribusi terbaiknya di Juventus. Namun, hal itu tak membuat Bernardeschi kehilangan semangat.

Sejatinya, tidak diketahui apa tujuan Juventus membeli Bernardeschi dari Fiorentina pada musim panas 2017. Apalagi, mereka harus merogoh kocek 40 juta euro (Rp 622 miliar). Untuk ukuran pemain seperti Bernardeschi, harga itu terbilang mahal.

Padahal, sektor penyerang bukan sesuatu yang harus diperbaiki Juventus. Mereka sudah memiliki Gonzalo Higuain, Paulo Dybala, dan Mario Mandzukic. Alhasil, Bernardeschi pun jarang dimainkan.

Dari delapan laga yang dijalani di musim 2017/2018, baru sekali ia tampil sebagai starter Juventus. Bahkan, ia juga baru mencetak satu gol. Soal itu, Bernardeschi belajar dari apa yang dialami Paulo Dybala saat baru datang ke Juventus.

"Apa yang terjadi pada saya juga terjadi pada Dybala saat baru memulai di Juventus. Saya bukan yang pertama dan saya juga bukan yang terakhir. Dibutuhkan pengorbanan, rasa lapar, dan kualitas," ujar Bernardeschi, dilansir Football Italia.

Ya, Dybala memang butuh perjuangan keras untuk mendapatkan kepercayaan di Juventus. Ia datang dari Palermo sebagai penyerang muda berbakat pada musim panas 2015. Perlahan tapi pasti, ia mendapatkan kepercayaan dirinya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kiprah Dybala

Di musim 2015/2016, ia mampu menyumbang 23 gol dan sembilan assist dari 46 laga. Namun, ia mulai kesulitan saat Higuain datang dari Napoli pada musim panas 2011. Statistiknya pun menurun menjadi 19 gol dan sembilan assist dari 48 laga.

Musim ini, penyerang Argentina itu berpeluang melampaui pencapaiannya. Buktinya, sudah 12 gol yang dilesakkan dari 10 laga di semua kompetisi.

"Saya belum banyak bermain sejauh ini, tapi saya tidak khawatir. Seperti di Juve, ada masa magang yang harus dilalui. Ketika Anda tiba di sebuah tim yang memenangkan Serie A enam kali beruntun dan bermain di dua final Liga Champions dalam tiga tahun, itu normal saja," Bernardeschi menegaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.