Sukses

Warna-Warni Pakaian Idul Adha Usai SEA Games di Malaysia

Suasana kota Kuala Lumpur lengang karena banyak yang pulang mudik di Idul Adha.

Liputan6.com, Selangor - Idul Adha merupakan hari raya lainnya bagi umat Muslim. Pada hari ini diperingati peristiwa kurban, yaitu ketika Nabi Ibrahim, yang bersedia untuk mengorbankan putranya, Ismail untuk Allah, kemudian sembelihan itu digantikan oleh-Nya dengan domba.

Di Malaysia, perayaan Idul Adha tak berbeda dengan di Indonesia. Kerajaan Malaysia memberikan waktu libur Idul Adha selama lima hari.

Tentu saja, hal ini dimanfaatkan warga Malaysia untuk mudik ke kampung halamannya, jalan-jalan di kota-kota besar, Kuala Lumpur dan Selangor menjadi sepi dari hiruk-pikuk kendaraan. Padahal, kota-kota ini belum lama sibuk menggelar SEA Games hampir selama dua pekan.

Jumat (31/8/2017) pagi, sekitar pukul 8.00 WIB, warga Malaysia langsung memenuhi masjid-masjid besar untuk melaksanakan solat ied. Tak hanya bangsa Melayu, suku Tamil, Banglades, India, hingga Afrika pun datang ke Masjid Darrul Ehsan, salah satu masjid terbesar di Selangor.

Namun menariknya, pakaian yang dikenakan warga Malaysia tak mayoritas baju koko berwarna putih, seperti di Indonesia. Umat muslim di Malaysia lebih tampil mencolok dengam baju koko berwarna-warni, seperti merah, pink, hijau, kuning, hingga biru.

"Kita di sini pakai baju yang waranya beragam karena pakaian adat Melayu seperti ini. Jadi kalau Idul Adha atau idul fitri di sini pasti ramai," ujar warga Malaysia, Mohammad Faizul Bin Ramlan.

Meski dari bangsa dan suku yang berbeda, mereka tetap bersalam-salaman usai melaksanakan solat ied. Senyum hangat terlihat dari wajah mereka, meski berbeda suku dan bangsa.

Pemotongan hewan kurban pun dilaksanakan usai melaksanakan solat ied. Mereka menyiapkan lubang besar untuk menampung darah hewan kurban yang sudah disembelih.

Mayoritas Malaysia lebih memilih mengurbankan sapi ketimbang kambing. "Kalau di sini hitungannya sama saja. Harga kambing bisa hampir 500 ringgit. Sedangkan sapi bisa 4200 ringgit, dan itu dibagi tujuh orang," kata Faizul mengakhiri.

Saksikan juga video di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.