Sukses

Bobotoh Tewas, Menpora Lempar Wacana Sekolah Suporter

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, akan segera mengundang pimpinan suporter di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, ikut berduka cita atas meninggalnya suporter Persib Bandung, Ricko Andrean (22). Selanjutnya, Imam berniat mengumpulkan para pimpinan suporter guna mencegah insiden seperti ini berulang lagi. 

Ricko merupakan pendukung Persib alias bobotoh yang tewas di tangan rekan-rekannya sendiri. Dia ikut jadi bulan-bulanan saat berusaha menyelamatkan penonton yang dianggap sebagai anggota Jakmania pada laga klasik, Persib vs Persija, Sabtu lalu. 

Akibat kejadian ini, Ricko tewas setelah mendapat perawatan selama hampir sepekan.

"Saya selaku perwakilan dari Menpora turut berduka cita atas meninggalnya Ricko Andrian. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT, dan keluarga dan sahabat yang ditinggal diberikan kesabaran dan ketabahan," kata Imam Nahrawi dalam jumpa pers yang berlangsung di kantornya, Senayan, Jakarta, Jumat (28/7/2017). 

Imam berharap tidak ada lagi korban-korban berikutnya. Karena itu, dia akan berusaha menggelar pertemuan untuk membicarakan solusi dari permasalahan ini. 

"Langkah selanjutnya adalah kita akan mengundang pimpinan suporter, PSSI, aparat dan tentu klub. Akan diskusi dengan sebutan Islah Nasional Suporter Indonesia. Di sana akan kita buat komitmen bersama," kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

"Tidak terlalu lama dari sekarang. Sebisa mungkin Minggu depan sudah terealisasi."  

Imam berharap, seluruh elemen yang diundang bersedia hadir dalam acara ini. Dengan demikian, mereka bisa menyuarakan aspirasi kelompoknya. Bahkan Imam melontarkan ide untuk membentuk lembaga formal yang bisa mendidik para suporter di Indonesia.

"Ke depan, kalau menjadi opsi, mungkin ada sekolah suporter, mungkin ada pelatih suporter, ini yang nanti akan dikembangkan untuk suporter kita," kata Imam. *

(Al Hafiz)

Saksikan video menarik lainnya di bawah ini:

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.