Sukses

Aksi Mulia Berbuah Duka di Laga Klasik Persib Vs Persija

Nyawa Ricko Andrean melayang di tangan sesama pendukung Persib saat berusaha menyelamatkan korban pengeroyokan.

Liputan6.com, Bandung-- Tidak ada yang aneh dengan perangai Ricko Andrean, Sabtu (22/7/2017) lalu. Dia memang sedikit bergegas sepulang bekerja. Maklum, saat itu, tim kebanggaannya Persib Bandung akan tampil di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung.  

Sebagai Bobotoh sejati, Ricko tidak ingin melewatkan duel ini. Sebab lawan yang akan dihadapi Pangeran Biru adalah musuh bebuyutan, Persija Jakarta, dalam lanjutan Liga 1. 

Ricko tidak asal kabur. Pria periang yang gemar berorganisasi ini masih sempat pamit kepada keluarga di rumah. "Katanya mau nonton Persib," ujar Ratna Juwita, kakaknya. 

Ratna tidak menaruh curiga. Juga tidak punya firasat aneh terkait kepergian adiknya. Dia tahu Ricko adalah suporter fanatik Persib. Bahkan menurutnya, bungsu dari 7 bersaudara itu rela meninggalkan kerjaan bila Maung Bandung tengah bertanding. 

Duel Persib Vs Persija memang selalu berjalan panas. Namun selama beberapa tahun belakangan ini, kerusuhan antar-suporter kedua tim tidak pernah terjadi di lokasi pertandingan. Pasalnya, baik Bobotoh sudah lama tidak boleh ke Jakarta. Begitu juga sebaliknya, suporter Persija alias Jakmania tidak diizinkan merapat ke Bandung. 

Sebelum duel Persib Vs Persija berlangsung, Jakmania sebenarnya sempat menagih janji Walikota Bandung, Ridwan Kamil agar menyambut mereka di Kota Kembang. Sebab saat Persib tampil di final Piala Presiden tahun lalu, Ridwan sempat sowan ke petinggi Jakmania agar Bobotoh diizinkan ke Ibu Kota. Maklum, duel digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan.

Bobotoh akhirnya bisa ke Jakarta dan menyaksikan Persib. Namun dengan alasan keamanan, Jakmania tetap dilarang mendekat ke Bandung saat Persib menjamu Persija, Sabtu lalu. Artinya potensi kericuhan antarsuporter sebenarnya sangat kecil terjadi.  

Maka wajar bila pihak keluarga tidak waswas dengan kepergian Ricko ke GBLA. Apalagi setiap menyaksikan Persib bertanding, Ricko selalu pulang dengan selamat. Tidak ada yang menyangka, sore itu ternyata terakhir keluarga menyaksikan keriangan si Bontot. Usai laga kali ini, Ricko harus pulang dengan kondisi tak bernyawa setelah sempat tidak sadarkan diri selama lima hari. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tindakan Mulia Berujung Maut

Selepas pamit dari rumah, Rikco bergabung dengan rekan-rekan Bobotoh lainnya. Sesuai prediksi, GBLA telah berubah jadi lautan manusia. Puluhan ribu Bobotoh tumpah ruah menyambut partai klasik Persib vs Persija. Adrenalin terpacu. Rasa fanatik membakar hingga ke ubun-ubun. Hujatan terhadap tim lawan dan dukungan terhadap Persib silih berganti berkumandang. 

Tidak hanya di dalam, ribuan Bobotoh juga ramai di luar stadion. Sebagian menyaksikan pertandingan lewat layar lebar yang ada. Namun sebagian lagi memaksa masuk meski tidak punya tiket. Keributan beberapa kali pecah saat polisi berusaha menghalau. 

Ricko beruntung. Dia tidak perlu menunggu jebolan. Saat duel berlangsung, dia sudah di Gate 3 Sektor B3. Meski tanpa atribut, dukungan Ricko sudah jelas, yakni Persib !

Duel terus memanas setelah gol yang dicetak Ahmad Jufrianto pada menit ke-15 mampu dibalas Persija lewat Ramdani Lestaluhu lima menit setelahnya. 

Di lapangan letupan-letupan kecil semakin memanaskan tensi pertandingan yang kemudian menjalar hingga ke tribune penonton. Teriakan semakin lantang menjatuhkan mental lawan. Bahkan botol dan berbagai benda mulai beterbangan ke arah lapangan. 

Entah siapa yang memulai, sejumlah Bobotoh mulai menaruh curiga kepada penonton yang tidak menggunakan atribut Persib. Beberapa orang ditarik dan diinterogasi. Sebagian mendapat bogem mentah karena dianggap suporter lawan yang menyusup.

Saat jeda turun minum, kericuhan juga pecah di Gate 3 tak jauh dari lokasi Ricko. Seorang penonton tanpa atribut tampak dikeroyok. Dia dicurigai suporter lawan. Iba melihat kondisi korban, Ricko bangkit dan berusaha melerai. Namun langkahnya justru disambut bogem mentah para pelaku. Dia dianggap sebagai suporter lawan karena tidak mengenakan atribut.

Dia ikut jadi bulan-bulanan hingga tak sadarkan diri. Sejak saat itu, dia tidak pernah bangun lagi. Setelah sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Santo Yusuf, Ricko menghembuskan nafas terakhirnya, Kamis (27/7/2017) pukul 10.15 WIB. 

"Jadi niatnya sangat mulia sangat baik. Menolong seseorang yang dikeroyok," kata Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Hendro Pandowo meneruskan informasi yang didapat dari keterangan para saksi yang mengetahui kejadian tersebut.

"Mohon doanya, cepat atau lambat para pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum untuk di proses di Polrestabes Bandung," ucap Hendro.

3 dari 3 halaman

Dihormati Kawan dan Lawan

Belum diketahui identitas korban yang ditolong oleh Ricko. Namun informasi yang beredar di media sosial ramai menyebutkan Ricko berusaha menyelamatkan seorang Jakmania. 

Tapi terlepas siapapun itu, aksi Ricko telah menuai respek tidak hanya dari rekan sesama Bobotoh. Rival abadi Jakmania juga ikut berduka atas kepergiannya. Ketua Umum Jakmania, Ferry Indrasyarief bahkan sempat menjenguk Ricko di rumah sakit.

Akun-akun Jakmania di media sosial juga tidak jarang yang menyampaikan rasa hormat dan duka cita mereka atas tewasnya Ricko. Kematian Ricko juga memukul Bobotoh. Bahkan salah seorang petinggi Viking di Bandung berharap insiden ini membuka mata semua suporter di Indonesia bahwa kekerasan di sepak bola Indonesia harus berakhir. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini