Sukses

Final Piala Konfederasi Chile Vs Jeman, Bukan Final Idaman

Cile dan Jerman sudah jumpa di babak penyisihan grup Piala Konfederasi dan bakal jumpa lagi di final.

Liputan6.com, Jakarta - Piala Konfederasi 2017 sudah mencapai fase akhir yaitu final. Dua negara yaitu Jerman dan Chile bakal tampil di final Piala Konfederasi 2017 yang berlangsung di Stadion St Petersburg, Rusia pada 2 Juli.

Ini sebenarnya bukan final idaman. Dua negara yang digadang-gadang bakal memperebutkan titel juara Piala Konfederasi yaitu Jerman dan Portugal.

Banyak yang menanti bagaimana kehebatan dua negara yang juara Piala Dunia 2014 dan Piala Eropa 2016 itu. Namun faktanya, Cile mampu membalikkan semua prediksi.

Meski begitu, harus diakui Chile bukan negara yang kecil. Alexis Sanchez dan kawan-kawan sukses merebut Copa America sebanyak dua kali pada 2015 dan 2016.

Sedangkan Jerman tak perlu dipertanyakan lagi. Dari 8 negara lainnya, Jerman memang pantas dijagokan. Meski Joachim Low, pelatih Timnas Jerman hanya membawa skuat B.

Timnas Jerman (AFP/Christof Stache)

Ya, Jerman seakan-akan tidak serius menjalani Piala Konfederasi 2017. Dengan alasan ingin mengistirahatkan pemain bintang seperti Toni Kroos, Thomas Muller, Mario Gotze, Per Mertesacker dan Mesut Ozil, skuat muda Jerman tetap perkasa di Piala Konfederasi.

Di penyisihan grup, Jerman sukses tak terkalahkan. Rekornya yaitu dua kali menang dan satu kali imbang. Chile juga tidak terkalahkan. Namun, Cile hanya merebut satu kemenangan dan dua hasil imbang.

Dengan demikian, meski bukan final idaman, duel ini tetap bakal menarik. Jerman dengan skuat muda bakal menghadapi Chile yang turunkan pemain-pemain top seperti Claudio Bravo, Alexis Sanchez dan Arturo Vidal. Siapa lebih kuat? Skuat muda Jerman atau Cile yang lebih matang?


Amerika Latin Kuat

Secara statistik, sejak Piala Konfederasi dihelat 1997 lalu, negara Amerika Latin mendominasi daftar juara. Brasil 4 kali melakukan ini pada 1997, 2005, 2009 dan 2013.

Sedangkan Prancis menjadi negara kedua paling banyak dengan dua kali juara pada 2001 dan 2003. Ini artinya negara-negara di Eropa kurang beruntung dibandingkan Amerika Latin.

Bahkan hanya dua negara Eropa saja sejak 1997 yang mampu menembus final Piala Konfederasi yaitu Prancis dan Spanyol. Hanya Prancis yang dua kali sukses menjadi juara, sedangkan Spanyol kalah telak 0-3 di final melawan Brasil pada 2013 lalu.

Gelandang Cile, Arturo Vidal, tampak bahagia usai laga melawan Australia pada laga Grup B Piala Konfederasi 2017 di Arena Otkrytiye, Moskow, Minggu (25/6/2017). Cile bermain imbang 1-1 dengan Australia. (EPA/Yuri Kochetkov)

Tentu data statistik hanyalah angka-angka. Faktanya, banyak hal yang tidak ditentukan oleh angka-angka statistik. Faktor keberuntungan dan kematangan strategi kerap menjadi penentu siapa yang mampu menjadi juara.

Faktanya, Jerman lebih meyakinkan ketimbang Chile. Jerman melaju ke final setelah melibas Meksiko 4-1 di laga semifinal. Sedangkan Cile harus beradu untung di adu penalti.

Saat melawan Portugal, kiper Cile, Claudio Bravo jadi pahlawan karena menepis tiga kali penalti Portugal. Cile pun melenggang ke final dengan kemenangan 3-0.

Chile wajib mewaspadai semangat pasukan muda Jerman. Tanpa pemain bintang, pemain muda seperti Leon Goretzka dan Lars Stindl bakal berusaha untuk tampil habis-habisan.

"Sekarang kami ingin menangkan gelar juara dan hadiahi kami sendiri atas penampilan bagus kami sejauh ini," ujar Goretzka usai mencetak dua gol ke gawang Meksiko, Jumat (30/6/2017).

Kegemilangan pemain muda Jerman juga mendaptkan dukungan dari para senior mereka. Muller lewat akun twitternya beri dukungan untuk pasukan muda Der Panzer.

"Fiiiiiinal 4:1. Permainan bagus Jerman #ayorebutjuara," tulis Muller.



Kutukan Juara

Ada satu hal yang kurang mengenakkan terkait Piala Konfederasi. Siapa yang keluar sebagai juara kerap gagal juara di Piala Dunia.

Padahal kejuaraan ini merupakan pemanasan menuju Piala Dunia. Kejuaraan paling bergengsi empat tahunan itu bakal menjadi tujuan akhir bagi negara-negara dunia untuk merebut trofinya.

Meski dibayangi kutukan yang tidak mengenakkan ini, kedua negara yaitu Chile dan Jerman sepertinya bakal habis-habisan untuk merebut trofi ini. Apalagi kedua negara belum pernah menjadi juara.

"Kami ingin membawa trofi ini ke Jerman dan akan lakukan segalanya agar cita-cita itu terwujud," ujar Goretzka.

Suporter Cile saat menyaksikan pertandingan antara Cile melawan Portugal pada laga semifinal Piala Konfederasi 2017 di Stadion Kazan, Russia, Rabu, (28/6/2017). (EPA/Yuri Kochetkov)

Di penyisihan grup, Jerman dan Chile sudah bertemu. Keduanya hanya imbang 1-1 pada pertemuan pertama. Ini menambah rasa penasaran di laga final Piala Konfederasi nanti.

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.