Sukses

Final Liga Champions: Pertaruhan Buffon dan Navas

Juventus bertemu Real Madrid di final Liga Champions yang berlangsung di Cardiff, Wales, Minggu (4/5/2017) dini hari WIB.

Liputan6.com, Cardiff - Juventus akan bertemu Real Madrid di Final Liga Champions yang berlangsung di Stadion Cardiff, Minggu (4/5/2017) dini hari WIB. Partai ini juga jadi ajang adu hebat dua kiper dari masing-masing tim: Gianluigi Buffon (Juventus) dan Keylor Navas (Real Madrid).

Dua kiper ini bisa dibilang punya jejak rekam karier berbeda. Jika Buffon begitu diidolakan oleh suporter Juventus, bahkan disebut sebagai kiper terbaik dunia, hal berbeda dialami Navas bersama Real Madrid.

Kiper asal Kosta Rika ini masih saja diragukan kemampuannya oleh sebagian kalangan. Ia bahkan sempat ingin dilego ke Manchester United di awal musim 2015/16.

Pada waktu itu, Real Madrid mengincar David de Gea sebagai kiper utama. Navas disertakan sebagai paket transfer pada Setan Merah.

Akan tetapi, transfer De Gea ke Real Madrid urung terjadi. Kesalahan di detik akhir bursa transfer membuat Navas akhirnya tetap di Real Madrid.

Sepintas, ini seperti kerugian buat Madrid. Maklum, De Gea adalah salah satu kiper terbaik di dunia saat ini.

Namun, Navas ternyata berhasil membuktikan dirinya. Meski terus berada di bawah bayang-bayang transfer De Gea, Navas mengantarkan Real Madrid meraih lima trofi dalam kurun waktu tiga tahun.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Buffon Lebih Cemerlang

Di sisi lain, Buffon menapaki karier dengan lebih cemerlang. Kiper berusia 39 tahun ini sudah membela Juventus sejak 2001. Di tahun yang sama, Navas masih berkutat di klub Kosta Rika, Deportivo Saprissa.

Total, Buffon telah tampil 488 kali di bawah mistar gawang Juventus. Sembilan belas trofi berhasil dipersembahkan peraih empat kali penghargaan kiper terbaik dunia tersebut.

Tak hanya difavoritkan suporter Juventus, sosok Buffon yang ramah pun membuat lawan segan padanya. Tengok bagaimana Iker Casillas menyanjung Buffon sebagai kiper terbaik dunia.

"Ketika saya tumbuh, saya mencontohnya dan kami berevolusi bersama dan punya karier yang sama. Kami sama-sama memenangi banyak trofi dan sering bertanding satu sama lain," ujar Casillas.

3 dari 3 halaman

Motivasi Berbeda

Pada final Liga Champions ini, Buffon dan Navas punya motivasi berbeda. Buffon ingin menggenapi kariernya sebagai kiper terbaik dunia dengan meraih trofi Liga Champions.

Seperti diketahui, Buffon belum pernah meraih trofi ini. Di final 2002/03, Buffon harus pasrah setelah Juventus gagal juara usai dikalahkan AC Milan.

Sementara itu, Navas ingin trofi Liga Champions ini jadi pembuktian, kalau dirinya layak masuk deretan kiper terbaik dunia. Lebih dari itu, Navas tentu ingin membungkam mulut publik yang masih saja meragukan kemampuannya.

Statistik Buffon Vs Navas

Gianluigi Buffon

1995-2001: Parma (220 kali tampil, tiga trofi)
2001-sekarang: Juventus (621 kali tampil, 19 trofi)

Keylor Navas

2005-2010: Saprissa (60 tampil, empat trofi)
2010-2012: Albacete (36 tampil)
2011-2012: Levante (1 tampil)
2012-2014: Levante (46 tampil)
2014- sekarang: Real Madrid (96 tampil, lima trofi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.