Sukses

MU Bersiap Hadapi Real Madrid atau Juventus di Piala Super Eropa

MU akan mengetahui calon lawannya di ajang Piala Super Eropa pada 3 Juni mendatang

Liputan6.com, Manchester - Sukses Manchester United (MU) memenangkan Liga Europa 2016/17 tak hanya memberikan mereka bonus tampil di Liga Champions 2017/18. Sukses ini juga membuat MU berkesempatan tampil di ajang bergengsi Piala Super Eropa.

Piala Super Eropa akan mempertemukan pemenang Liga Europa melawan Liga Champions. Manchester United memastikan diri sebagai juara Liga Europa setelah mengalahkan Ajax Amsterdam dua gol tanpa balas, di Stadion Friends Arena, Rabu atau Kamis (25/6/2017) dini hari WIB.

Kemenangan MU ditentukan gol Henrikh Mkhitaryan dan Paul Pogba. Ini adalah trofi Liga Europa pertama Manchester United dan juga sang manajer, Jose Mourinho.

MU akan mengetahui calon lawannya di ajang Piala Super Eropa pada 3 Juni mendatang. Juventus akan menghadapi Real Madrid, di Millenium Cardiff.

Jika Real Madrid menjadi juara, Manchester United akan dua kali menghadapi Los Blancos pada periode pra-musim. Sebelum laga di Macedonia, Manchester United juga dijadwalkan menghadapi Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan, di California, Amerika Serikat, 23 Juli mendatang.

MU hanya mampu sekali memenangi Piala Super Eropa setelah mengalahkan Red Star Belgrade, 1-0 lewat gol Brian McClair, pada 1991. Setelah itu, Manchester United sempat dua kali tampil di ajang yang sama, namun kalah dari Lazio dan Zenit St Petersburg, pada 1999 dan 2008.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hina City

Sementara itu, sukses MU mengamankan gelar Liga Europa 2016/2017 dihiasi dengan sedikit kontroversi. Hal itu terjadi saat para pemain MU antusias merayakan kemenangan di ruang ganti Friends Arena, Kamis (25/5/2017).

Dalam video yang diunggah akun Instagram @jesselingard, para pemain MU larut dalam euforia juara di ruang ganti. Sayang, video tersebut justru memperlihatkan para pemain MU sedang meneriakkan chant yang menghina rival sekota mereka, yakni Manchester City.

Chant tersebut biasa didengungkan suporter MU untuk mengejek City. Hal itu memang sudah biasa terjadi. Namun, apa yang dilakukan para pemain MU kali ini berada di waktu yang salah. Itu karena kota Manchester kini sedang berkabung akibat ledakan bom di Manchester Area.

Akibat insiden tersebut, MU dan City memutuskan untuk menepiskan rivalitas. Tagar #ACityUnited pun beredar selama 48 jam terakhir. Bahkan, foto dengan tagar #ACityUnited kembali diunggah akun Twitter City usai MU memastikan gelar juara Liga Europa.

Sadar bahwa video yang diunggahnya menimbulkan kontroversi, Lingard pun langsung menghapusnya. Sayang, langkah Lingard terbilang terlambat karena video itu telah beredar luas. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.