Sukses

Melawan Hegemoni Real Madrid

Atletico Madrid kerap dipermalukan Real Madrid di Liga Champions.

Liputan6.com, Madrid - Atletico Madrid berjumpa Real Madrid di semifinal Liga Champions musim ini. Ini pertemuan keempat dalam empat tahun terakhir Atletico Madrid dan Real Madrid di ajang Liga Champions.

Dini hari nanti WIB, Real Madrid akan menjamu Atletico lebih dulu di leg pertama semifinal Liga Champions musim ini. Pada 11 Mei 2017, giliran Madrid yang mengunjungi markas Atletico.

Di final Liga Champions tahun lalu, Atletico Madrid takluk dari Los Blancos dalam drama penalti. Sementara dua musim lalu, dua tim ibu kota Spanyol ini bertemu di semifinal Liga Champions.

Los Colchoneros harus tersingkir karena kalah agregat 0-1 dari Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan. Bermain tanpa gol di Vicente Calderon, Real Madrid menang 1-0 atas Atletico di Santiago Bernabeu.

Pada final Liga Champions 2014, Real Madrid mempecundangi pasukan Diego Simeone 4-1. Dari semua pertemuan itu, tak sekalipun Atletico mampu menundukkan El Real.



Real Madrid lebih mendominasi pertemuan dengan Atletico di kompetisi antarklub elite Eropa tersebut. Menjadi pekerjaan Atletico Madrid untuk melawan hegemoni klub sekotanya.

Mentalitas Real Madrid di Eropa dianggap lebih baik ketimbang Antoine Griezmann dan kawan-kawan. Koleksi trofi Liga Champions milik Real Madrid yang berjumlah 11 sudah menggambarkan keunggulan atas Atletico Madrid.

Ronaldo, Gareth Bale, Karim Benzema, Luka Modric, Sergio Ramos, Marcelo, Toni Kroos, dan Isco merupakan sebagian pemain kelas dunia yang memperkuat Los Merengues. Dari segi komposisi pemain, Atletico jelas di bawah Madrid.



Lalu, bagaimana Atletico melawan hegemoni klub yang unggul segalanya atas mereka? Hasrat, motivasi dan ambisi bisa menjadi senjata klub yang berdiri tahun 1903 ini.

Dalam pertemuan di Liga Spanyol musim lalu, Atletico membawa pulang kemenangan dari Santiago Bernabeu. Artinya, mengalahkan Real Madrid di markasnya bukan mustahil.

Antoine Griezmann, Koke, Yannick Carrasco, Diego Godin, hingga Jan Oblak juga punya potensi besar. Atletico dikenal punya kekompakan dan disiplin taktik para pemainnya.

Simeone pasti datang ke Santiago Bernabeu dengan rencana matang di kepala. Sementara Los Blancos patut meminta bantuan dari suporter mereka.

 

"Fans adalah tambahan, seperti biasa. Kami membutuhkan mereka. Ini adalah semifinal, kami tahu apa yang harus kami lakukan, tap kerumunan di Bernabeu akan menjadi tambahan bagi tim. Bagi Atletico dan kami, ini adalah duel yang berbeda. Kami punya motivasi ekstra karena ini adalah semifinal," kata Zidane, dikutip situs Madrid.

"Kami bukan favorit, ini semifinal dan 50:50. Kami akan berupaya melakukan yang terbaik. Kami harus berkonsentrasi hanya pada pertandingan ini, bukan laga selanjutnya," kata Zidane menegaskan.

Motivasi berlipat Gabi dan kawan-kawan jadi ancaman yang tidak boleh diremehkan tim asuhan Zinedine Zidane. Kendati kastanya berbeda Simeone pernah membawa Atletico juara Liga Europa dan Piala Super Eropa.



Ini bukti Atletico Madrid juga berpengalaman di kompetisi Eropa. Mereka juga berbekal hasil bagus di Liga Spanyol setelah akhir pekan lalu membantai tuan rumah Las Palmas lima gol tanpa balas.

Laga nanti jelas bakal berlangsung sengit. Gengsi Atletico untuk membuktikan El Real bukan tim penguasa Madrid membuat pencinta sepak bola dunia tak sabar menyaksikan duel tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.