Sukses

PSSI Bolehkan Tim Liga 1 Pakai 5 Marquee Player

PSSI menegaskan penggunaan marquee player sifatnya tidak memaksa.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi memperbolehkan satu tim di Liga 1 mendatangkan lima marquee player atau pemain kelas dunia. Menurutnya, kedatangan marquee player bisa membangkitkan gairah sepak bola Indonesia.

Musim ini, baru Persib Bandung yang mendatangkan marquee player, yakni Michael Essien. Edy menyatakan syarat marquee player harus bermain di Piala Dunia dalam dua edisi atau pernah tampil di liga top Eropa.

"Marquee player sifatnya tidak memaksa, hanya yang mau saja. Kalau mampu lima, silakan. Kebetulan yang menyambut baru Persib," kata Edy di Makostrad, Jakarta, Rabu (29/3/2017).

"Marquer player ini harus pemain berkualitas dan pernah ikut dua edisi Piala Dunia. Gunanya adalah pembangkit minat agar pemain kita bisa mendapat contoh," tambahnya.

Saat ini, klub yang berupaya untuk mendatangkan marquee player adalah Madura United. Setelah gagal mendapatkan Peter Odemwingie, Laskar Sapeh Kerrab kini telah memiliki tiga pemain kelas dunia yang akan direkrut.

Salah satu marque player itu adalah eks gelandang sayap Timnas Inggris yang pernah memperkuat Chelsea dan Liverpool, yakni Joe Cole. Sementara satu pemain lainnya Mohamed Sissoko yang pernah bermain di Valencia, Liverpool, dan Juventus. Satu pemain lainnya masih belum pasti. Saat ini, manajemen sedang membahas satu nama tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Regulasi Liga 1

Jelang bergulirnya Liga 1 pada 15 April mendatang, PSSI kembali menegaskan soal regulasi pemain berusia di atas 35 tahun. Satu tim hanya diperbolehkan menggunakan dua pemain yang sudah uzur.

Selain itu, Edy juga memaparkan regulasi pemain usia 23 tahun yang wajib dimiliki sebuah tim adalah minimal lima. Bahkan, tiga di antaranya wajib dimainkan.

Namun, ia juga meminta semua klub memiliki lebih dari lima pemain usia 23 tahun. Ini dilakukan agar klub tidak melanggar regulasi pemain bila ada yang dipanggil Timnas Indonesia U-23.

"Kalau pemain U-23 dipanggil ke Timnas itu harus ditambah, kalau tidak kurang. Contoh, ada Bhayangkara FC yang empat pemainnya diambil, ya berarti mereka harus mencari pengganti," katanya mengakhiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.